"Itu di depan pak mediator, di depan banyak orang lho dia bisa begitu," jelas Roro Fitria.
"Coba Anda bayangkan, nyai berdua sama dia di rumah. Bagaimana dia memonopoli, memanipulasi otak nyai," tutupnya.
(*)
Penulis | : | Virgilery Levana Clarence |
Editor | : | Ayu Wulansari K |