Mengutip dari Kompas.com pada Sabtu (01/10/2022), Bagus mengaku sudah sejak lama melakukan edukasi kepada konsumen terkait paket palsu atau penipuan tersebut.
Hanya saja, Bagus baru mendokumentasikannya sejak 2-3 bulan yang lalu.
Bagus mengatakan, ia melakukan edukasi tersebut karena merasa kasihan kepada warga yang tertipu dengan barang abal-abal.
"Kalau dari segi jobdesk, kita ngantar paket, nyampe ke customer, dan antar barang, sudah cukup. Cuma kan harus mikir juga, kalau orang lain ketipu tega enggak sih," kata Bagus dikutip dari Kompas.com.
"Dengan harga Rp 1 jutaan kan, orang pasti mengumpulkan uang dulu untuk membelikan anak atau cucunya," sambungnya.
Dari kesadaran itu, Bagus selalu bertanya kepada konsumen apabila ada indikasi barang abal-abal.
Ia menuturkan, ponsel abal-abal biasanya menawarkan spesifikasi RAM 12GB dan memori 512GB, tetapi hanya dijual dengan harga Rp 1 jutaan.
Padahal, ponsel dengan keunggulan itu biasanya masuk kategori flagship atau ponsel mahal.
Kendati demikian, beberapa customer tetap memilih untuk mengambil barang itu dan tidak menghiraukan imbauan Bagus.
Soal ini, Bagus memiliki sebuah pengalaman yang tak pernah dilupakannya.
"Jadi ada bapak-bapak beli handphone harganya sekitar Rp 900.000-an, aku udah peringatin, 'Pak ini handphonenya harganya lumayan dan tokonya kurang jelas. Kalau saran saya di return aja, bapak bisa beli hp bekas di konter dengan harga itu," jelas dia.
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Nur Andriana |
Editor | : | Citra Widani |