Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, disebut jadi insiden paling mematikan kedua dalam sejarah sepak bola dunia.
Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022), membuat nama Indonesia tercoreng dalam sejarah sepak bola dunia.
Pasalnya, tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan itu kabarnya menjadi insiden mematikan kedua dalam sejarah sepak bola dunia.
Kekalahan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan memicu terjadinya kericuhan di kalangan suporter.
Arema FC diketahui kalah dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3
Melansir dari Kompas.tv, suporter tuan rumah yang kecewa dengan hasil tersebut pun menyerbu turun ke lapangan.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta mengungkapkan, polisi akhirnya memutuskan menggunakan gas air mata untuk menghalau serangan suporter.
Sebab menurutnya, para suporter saat itu telah berbuat anarkistis usai merangsek masuk ke lapangan.
Berdasarkan data sementara, Nico mengatakan, total ada 127 orang meninggal dunia dan sebanyak 180 orang mengalami luka-luka dari kejadian tersebut
"Dari jumlah itu, 34 orang tewas di Stadion Kanjuruhan dan 93 orang lainnya tewas di rumah sakit," kata Nico yang dikutip Grid.ID dari Kompas.tv, Minggu (2/10/2022).
Berdasarkan data tersebut, tragedi Stadion Kanjuruhan dipastikan jadi insiden kerusuhan sepak bola paling buruk di Indonesia.
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas TV,Tribun Jateng |
Penulis | : | Rizqy Rhama Zuniar |
Editor | : | Nesiana |