"Tidak ada sepak bola yang seharga nyawa," demikian tulis @Indosiar dalam unggahannya.
Namun, Ismail Fahmi lantas mengganti kalimat ini.
"Tidak ada pertandingan sepakbola kalau tidak jam prime time," tulisnya.
Mengetahui fakta ini, netizen pun beramai-ramai menyerang Indosiar hingga PT Liga Indonesia lantaran memaksakan pertandingan Arema vs Persebaya yang rawan ricuh dilaksanakan malam hari.
"Indosiar: demi masuknya uang iklan di jam prime time peduli setan keselamatan orang," tulis Adi Shampoerna.
"Karena prime time adalah jamnya cuan," tutur Farid Miftakh.
"Nyawa vs rating," kata Mohammad Faris Fatwa Ramadhan.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Silmi |