Setelah pertandingan bubar, situasi memanas dan akhirnya ricuh.
Suporter turun ke lapangan, kata Mukid. Polisi pun melontarkan gas air mata.
"Tebal sekali. Mata saya perih, saya juga tidak pakai masker," lanjutnya.
Mukid hanya memikirkan keselamatan Faiq. Dia menerobos kerumunan suporter.
Setelah sekitar pukul 23.30 Wib, Mukid berhasil menemukan Faiq setelah ditelepon sesama suporter dari Jember.
"1,5 jam baru ketemu, sekitar Pukul 23.30 Wib," ujarnya lirih.
Saat ditemukan, Faiq sudah meninggal dunia.
"Faiq sudah di gedung tempat mengumpulkan jenazah itu, sudah ditutupi kain. Sudah meninggal dunia," ujarnya.
Mukid pun masih meneruskan tanggungjawabnya sebagai teman, dia menemani jenazah Faiq sampai ke rumah duka.
Dia memilih naik ambulans, dan meninggalkan sepeda motornya di Kanjuruhan, Malang.
(*)
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul, Kisah Pilu Aremanita Jember Korban Tragedi Kanjuruhan, Faiqotul Hikmah Manja Minta Tidur Bareng Ibu
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Source | : | Suryamalang.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti M |