Ketua RT tersebut mengatakan bahwa saudara korban memintanya untuk memeriksa kondisi korban.
"Saya di rumah, dipanggil sama saudaranya itu, intinya S dikepruk sama ibunya, saya disuruh memeriksa, sudah meninggal atau masih hidup," jelasnya.
Saat masuk ke rumah, Suwarno melihat jenazah korban sudah ditutupi dengan tikar.
Bahkan, sang ibu yang merupakan pelaku pun tampak memeluk korban.
"Saya kesana sudah dibungkus tikar oleh ibunya, (jasad) mau dibuang ke sungai, saya datang, dipeluk sama ibunya," ujarnya.
Suwarno yang sempat diajak untuk membuang jenazah ke sungai pun mengaku langsung menolaknya.
"Diajak buang ke sungai, saya tidak mau," terangnya.
Suwarno juga mengungkap bahwa bongkahan batu cor yang digunakan diperkirakan memiliki berat 5 Kg.
"Pertama itu dipukul pakai cangkul, sampai patah jadi dua atau tiga, setelah itu ditimpali cor-coran, beratnya sampai 5 kilogram ada," jelasnya.
Baca Juga: Jelang Proses Tahap Dua Kasus Pembunuhan Brigadir J, Bharada E dalam Kondisi Stabil
(*)
Source | : | Tribunnews.com,Tribun Solo |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Silmi |