Grid.ID - NFT Kompas kembali menghadirkan rilisan baru non-fungible token, yaitu Narasi Foto Terkurasi.
Total 3.249 NFT (57 foto, masing-masing 57 edisi) berupa foto karya fotografer harian Kompas yang dirangkum dalam tema “Loka/Masa” ini dikeluarkan bertahap pada September hingga Desember 2022.
Narasi Foto Terkurasi merupakan project dari harian Kompas untuk menghadirkan arsip foto yang dihasilkan fotografer dan jurnalis sejak tahun 1965 ke dalam blockchain.
Project ini adalah percabangan dari Narasi Fakta Terkurasi yang sudah dirilis terlebih dahulu pada 28 Juni 2022, dengan merilis NFT arsip halaman muka koran Kompas.
Fotografi merupakan salah satu pokok jurnalistik semenjak media cetak muncul.
Banyak peristiwa sejarah yang direkam melalui berbagai foto ikonik penanda zaman.
Kehadiran pewarta foto pada suatu peristiwa, yang menangkap dan mengabadikan momentum, sama pentingnya dengan jurnalis tulis.
Sebagai ikhtiar untuk menghasilkan produk jurnalistik yang berkualitas, sejak mula harian Kompas berinvestasi pada pewarta-pewarta foto.
Tidak sekadar berbekal kemampuan teknik fotografi, mereka juga dilatih mempertajam naluri untuk mencium narasi dan “nyawa” dari sebuah peristiwa.
Baca Juga: Harian Kompas Merilis Produk NFT Berisi 57 Peristiwa Terkurasi Sepanjang Tahun 1965-2022
Para fotografer andal telah silih berganti mewarnai halaman Kompas, mulai dari Kartono Riyadi, Julian Sihombing, Arbain Rambey, hingga generasi fotografer yang masih aktif kini.
Pada gelar wicara di Twitter Spaces bertajuk “Wajah Fotografi: dari Jurnalistik hingga NFT”, Jumat (16/9/2022), yang sekaligus menjadi penanda peluncuran Narasi Foto Terkurasi, fotografer Kompas Heru Sri Kumoro menceritakan kekhasan fotografi jurnalistik di Kompas.
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |