"Di mana tidak berani bius setengah badan, karena bisa terjadi komplikasi, begitu pendarahan itu terjadi, Anisa berisiko lumpuh," jelas dr. Beeleonie.
Akhirnya, dokter menggunakan anastesi total untuk Anisa Rahma.
Tapi, di belakang keputusan itu, ada risiko yang besar juga untuk anak kembar Anisa Rahma.
Risikonya adalah bayi mereka ikut terkena obat anastesi.
Untuk menghindari risiko itu, dokter menggunakan teknik operasi darurat, yaitu bedah tumpul.
Dokter hanya menggunakan dua pisau bedah dengan dua kali sayatan pada tubuh Anisa.
Sayatan pertama pada permukaan kulit Anisa Rahma, sayatan kedua pada rahimnya.
Teknik bedah tumpul adalah membuka area operasi dengan jari-jari dokter untuk meminimalisir perdarahan.
"Dengan jari saya buka, harusnya sayat satu lapis, satu lapis ya. Tapi ini saya hanya sayat satu kali, sisanya saya buka dengan jari tangan, sehingga teknik operasinya, operasi tumpul," tuturnya.
"Kemudian sayat satu kali lagi pada rahim, lalu kita buka tumpul lagi," lanjut dia.
Agar bayi tidak kena efek bius, dokter hanya memiliki waktu 1 menit setelah obat anastesi disuntikkan.
Dalam durasi waktu satu menit itu, bayi kembar Anisa harus sudah lahir.
"Satu menit tepat bayi sudah lahir. Kalau lebih dari satu menit itu bayi sudah kena anastesi totalnya," tandasnya.
(*)
Razman akan Jenguk Nikita Mirzani yang Berulang Tahun di Penjara, Bakal Bawa Kado?
Penulis | : | Menda Clara Florencia |
Editor | : | Ayu Wulansari K |