"Nah tapi ketika dia melakukan upaya perdamaian, setelah yang Polres Jakarta Selatan itu menetapkan sebagai tersangka dan perlu ditahan sampai 20 hari ke depan
Mendengar itu beberapa jam saya nggak tahu tiba-tiba nongol si Ibu Lesti melakukan pertemuan.
Minta pertemuan dengan diizinkan oleh polres dan terjadilah seolah-olah apa sudah damai dan sebagainya," tambah Arist Merdeka Sirait.
Alhasil, muncul isu yang melapor bukan Lesti tetapi sang ayah seperti yang tertera dalam surat perjanjian yang sudah beredar.
"Itu diwujudkan memang ada orang tuanya kan tetapi itu digeser persoalannya dari tindak pidana seolah-olah yang melapor bukan itu si Lesti tetapi bapaknya. nah itu didalam perjanjian loh.
Lalu itu ditindaklanjuti minta penangguhan penahanan karena sudah terjadi tersangka.
Tetapi ketika ditanya beberapa media dan sebagainya dan di dalam perjanjian itu juga demi anak gitu," beber Arist.
Gegara hal tersebut, Arist Merdeka Sirait yang mulanya respect menjadi tak habis pikir dengan aksi Lesti.
"Saya kaget, pertama saya respect terhadap Lesti karena dia berani speak up terhadap KDRT tetapi tiba-tiba ada alasan anak gitu loh.
Bukan saya tidak respect terhadap Lesti yang mempersoalkan atau mempertimbangkan kepentingan terbaik anak itu," ujar Arist.