Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ginjal adalah organ berbentuk kacang yang melakukan banyak fungsi penting.
Ginjal bertugas menyaring darah, membuang limbah melalui urin, memproduksi hormon, menyeimbangkan mineral, dan menjaga keseimbangan cairan.
Ada banyak faktor risiko penyakit ginjal.
Namun, yang paling umum adalah diabetes tidak terkontrol dan tekanan darah tinggi.
Penyakit jantung, hepatitis C, dan HIV juga merupakan penyebab penyakit ginjal.
Ketika ginjal menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik, cairan dapat menumpuk di dalam tubuh dan limbah dapat menumpuk pula di dalam darah.
Bagi penderita penyakit ginjal, kebutuhan nutrisinya memang berbeda-beda tergantung seberapa parah kondisi.
Namun, ada beberapa makanan yang sebaiknya dibatasi.
Dilansir Grid.ID dari Healthline, berikut daftar makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari untuk penderita penyakit ginjal:
1. Alpukat
Alpukat memang disebut baik karena kualitas nutrisinya seperti lemak, serat, dan antioksidan untuk jantung.
Alpukat merupakan sumber potasium yang sangat kaya. Satu alpukat berukuran rata-rata menyediakan 690 mg potassium.
Namun, alpukat (termasuk guacamole) harus dibatasi atau dihindari pada diet ginjal jika telah diberitahu untuk memperhatikan asupan kalium.
2. Makanan kaleng
Makanan kaleng seperti sup, sayuran, dan kacang-kacangan kaleng sering dibeli karena harganya yang murah dan praktis.
Namun, sebagian besar makanan kaleng mengandung natrium dalam jumlah tinggi, karena garam ditambahkan sebagai pengawet.
Karena jumlah natrium yang ditemukan dalam makanan kaleng, orang dengan penyakit ginjal sering direkomendasikan untuk menghindari atau membatasi konsumsinya.
3. Jeruk dan jus jeruk
Satu jeruk besar (184 gram) menyediakan 333 mg kalium.
Selain itu, ada 473 mg potasium dalam 1 cangkir (240 mL) jus jeruk.
Mengingat kandungan potasiumnya, jeruk dan jus jeruk mungkin perlu dihindari atau dibatasi pada diet ginjal.
Anggur, apel, dan cranberry, serta jusnya masing-masing, adalah pengganti yang baik untuk jeruk karena kandungan kaliumnya rendah.
4. Daging olahan
Daging olahan telah lama dikaitkan dengan penyakit kronis dan dianggap tidak sehat karena kandungan pengawetnya.
Daging olahan adalah daging yang telah diasinkan, dikeringkan, diawetkan, dan dikalengkan.
Beberapa contoh termasuk hot dog, bacon, pepperoni, dendeng, dan sosis.
Daging olahan biasanya mengandung banyak garam, sebagian besar untuk meningkatkan rasa dan mempertahankan rasa.
5. Makanan instan
Makanan kemasan, instan, dan makanan siap saji biasanya paling banyak diproses.
Otomatis itu mengandung paling banyak natrium.
Contohnya termasuk pizza beku, makanan microwave, hingga mie instan.
Makanan olahan berat tidak hanya mengandung banyak natrium, tetapi juga umumnya kekurangan nutrisi.
(*)
5 Tips Mudik Naik Bus Bareng Toddler Agar Tak Mudah Rewel, Pilih Kursi di Bagian Ini
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |