3. Menyimpan dana darurat
Menghadapi kondisi tak terduga juga harus diiringi dengan kepemilikan dana darurat. Dengan dana darurat, kamu bisa memenuhi kebutuhan pribadi dan rumah tangga apabila diri sendiri atau pencari nafkah mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), kecelakaan, atau sakit parah.
Pada situasi tertentu, dana darurat juga dapat dimanfaatkan untuk membiayai anggota keluarga yang sedang mengalami musibah, seperti kecelakaan atau sakit parah. Selain itu, kerusakan rumah akibat bencana alam juga bisa diatasi dengan bantuan dana darurat.
Untuk menyiapkan dana darurat, pakar finansial mengklasifikasikan besaran kebutuhan dana darurat berdasarkan tiga kondisi. Bagi orang berstatus lajang, dana darurat yang harus dimiliki yaitu minimal enam kali pengeluaran rutin bulanan.
Bagi orang berstatus menikah tanpa tanggungan anak, dana darurat yang disiapkan minimal sembilan kali dari pengeluaran rutin bulanan. Apabila sudah memiliki anak, dana darurat yang harus dimiliki adalah 12 kali dari pengeluaran rutin bulanan.
Pakar finansial juga menyebut, makin banyak tanggung jawab finansial yang dimiliki, maka sebaiknya semakin besar pula jumlah dana darurat yang disiapkan.
Rainy day fund memiliki kemiripan dengan dana darurat. Perbedaannya terletak pada tujuan penggunaan. Dana darurat dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan besar, sedangkan rainy day fund bertujuan untuk hal-hal kecil.
Adapun dana tersebut dapat digunakan mulai dari membeli buah tangan untuk menjenguk saudara, sahabat, atau kenalan yang sakit, serta dana takziah ketika ada kenalan yang meninggal dunia.
Pada beberapa kasus, rainy day fund juga bisa dimanfaatkan untuk persiapan renovasi rumah menjelang musim hujan, serta mengganti peralatan elektronik yang sedang rusak.
Meskipun beberapa pengeluaran di atas terkesan sepele, kamu tetap harus menyiapkan dana supaya tabungan utama tidak terusik. Mulai sekarang, jangan lupa sisihkan sebagian kecil pendapatan secara rutin sebagai bentuk rainy day fund.
Baca Juga: Ini 4 Destinasi yang Asyik untuk Dieksplorasi Selama Seharian di Kota Solo
5. Mencari pendapatan tambahan
Upaya menata finansial tak selalu berhasil jika pendapatan masih tergolong pas-pasan. Oleh sebab itu, salah satu cara terbaik mengantisipasi kebutuhan tak terduga adalah dengan mencari sumber pendapatan tambahan.
Pastikan aktivitas yang kamu lakukan untuk mencari sumber pendapatan tambahan tidak mengganggu pekerjaan utama. Selain itu, carilah pekerjaan sampingan yang sesuai dengan minat dan kemampuan supaya kamu bisa menjalaninya dengan penuh semangat.
Jika memungkinkan, manfaatkan juga dukungan keluarga untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Misalnya, membuka toko kelontong di rumah dengan proses pengelolaan yang dibantu anggota keluarga.
Setelah mendapat dana tambahan, jangan lupa untuk mengalokasikan pendapatan tambahan dengan cara yang bijak. Contohnya, menyisihkan seluruh pendapatan tambahan tersebut untuk dana darurat dan investasi.
Itulah lima cara yang bisa kamu lakukan untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga. Dengan langkah antisipasi yang tepat, kondisi finansial bisa tetap stabil sehingga tak perlu khawatir arus keuangan kamu terganggu. Jadi, sudahkah kamu melakukan penataan finansial secara efektif?
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Wandha Nur Hidayat |