“Saya orang kecil saja tidak bolehkan orang lain di rumah mengatur. Apalagi kepada istri yang bukan istri kita," kata ibunda Yosua itu.
Dalam persidangan itu, Rosti menilai peran Kuat Ma’ruf sangat luar biasa sehingga terjadi pembunuhan terhadap anaknya.
Bahkan, ibu Yosua mengakui, skenario pembunuhan yang direkayasa oleh para terdakwa sangat hebat.
“Di dalam kasus ini, Kuat Ma’ruf skenario yang sangat hebat, sangat luar biasa, saya lihat di dalam kasus ini kalian mengetahui semua."
"Bahkan, menginginkan daripada kematian anakku,” kata Rosti seraya menangis dengan suara yang bergetar.
Rosti pun mempertanyakan hati nurani para terdakwa yang tega menghabisi nyawa anaknya secara sadis.
Ia juga menyayangkan permintaan maaf para terdakwa baru disampaikan kepada keluarga di dalam persidangan.
“Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani. Kita sama-sama ciptaan Tuhan, kok baru sekarang ada kesadaran kamu minta maaf kepada ibu, ibunda daripada Yosua yang saat kau bunuh dengan sangat sadisnya,” tutur Rosti.
“Sangat kejinya perbuatan kalian, segerombolan kalian di rumah bapak itu, menghabisi nyawa anakku dengan sadis tanpa memberikan satu pertolongan buat anakku,” ucapnya dengan emosional.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |