"Kami jelaskan kembali seperti yang kami jelaskan sebelumnya. Faktor apa saja yang membuat minus," imbuhnya.
Alih-alih menerima jalan keluar antara perusahaan dengan karyawan, manajemen
malah meminta para karyawan membayar ganti rugi sekitar ratusan juta dan tidak boleh dicicil atau dipotong dari gaji.
Dalam diskusi yang berlangsung alot dan tanpa solusi juga, manajemen memberikan pilihan agar PIC mengundurkan diri dan membuat pernyataan bahwa mengundurkan diri tanpa paksaan dan dalam keadaan sadar.
PIC tidak terima dan tidak mau membuat pernyataan mengundurkan diri.
PIC kami meminta Management membuktikan Tim Operational Store yang mengambil barang - barang tersebut.
"Dikasih 2 opsi ganti rugi langsung tanpa bisa dicicil atau mengundurkan diri."
"Akhirnya semuapun membuat pernyataan mengundurkan diri dikarenakan tekanan dan rasa lelah yang kami rasakan hari itu. Bayangin sampe jam 2 dini hari loh," tulisnya lagi.
Setelah semua selesai membuat pernyataan dan menandatanganinya.
Karyawan diberi info tidak akan mendapatkan gaji bulan ini. Gaji tersebut akan dipakai untuk ganti rugi hasil minus tersebut.
"Setelah putus asa dengan hasil yang tidak memuaskan kami pulang sebagai pengangguran dan tidak digaji setelah 1 bulan kerja."
"Semoga Tuhan memberikan jalan yang lebih baik kedepannya. Kami selalu percaya bahwa Tuhan selalu memliki rencana yang terbaik. Amin," harap Diah.
Hingga tulisan ini diturunkan Tribunnews.com, masih mencoba mendapatkan konfirmasi dari The Goods Dept maupun Erigo.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul The Goods Dept dan Erigo Trending, Diduga Paksa 30 Karyawan Resign hingga Ganti Rugi Ratusan Juta
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |