Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Kapal latih atau trainning vessel Statraad Lehmkhul sedang dalam One Ocean Expedition atau Ekspedisi Satu Laut, sebuah perjalanan keliling dunia.
Sebagaimana diketahui, Statsraad Lehmkuhl adalah salah satu rig persegi terbesar dan tertua di dunia yang masih berlayar.
Kapal Statsraad Lehmkuhl yang berusia lebih dari seratus tahun ini berangkat dari kota Bergen, Norwegia.
Setelah mampir di Singapura, selanjutnya Indonesia yang menjadi tempat tujuan Kapal Statsraad Lehmkhul untuk memberi pengetahuan.
Kapal Statsraad Lehmkhul tiba di Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara pada Minggu (6/11/2022).
Kapal Statsraad Lehmkhul disambut baik Kedutaan Besar Norwegia juga Dinas Perhubungan.
Kehadiran Kapal Statsraad Lehmkuhl disambut dengan upacara penyambutan atau welcoming ceremony dengan marching band 130 kadet Sekolah Tinggi Pelayaran Indonesia.
"Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk menunjukkan dan merayakan komitmen bersama Norwegia dan Indonesia terhadap kita." Ujar Duta Besar Norwegia untuk Indonesia H.E. Rut Kruger Giverin.
One Ocean Expedition muncul sebagai sebuah ide sekitar 5 tahun yang lalu bersamaan dengan usulan UN Ocean Decade.
Ide melintasi One Ocean atau "Satu Lautan" dengan kapal latih ini adalah cara yang tepat untuk menunjukkan esensi tantangan dan peran laut dalam keberlanjutan global.
Sementara itu pejabat tinggi Dinas Perhubungan mengaku suatu kehormatan dengan hadirnya kapal Statsraad Lehmkhul di Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca Juga: Pantai Kuta Tetap Jadi Destinasi Favorit Wisatawan Lokal dan Mancanegara yang Berkunjung ke Bali
"Sebuah kehormatan bagi kami dapat diundang di acara hari ini. Karena menyambut kedatangan kapal Statsraad Lehmkuhl seluruh kabin. Kapal ini tadi sudah dijelaskan kapal yang sangat bersejarah usianya lebih dari 100 tahun dan mulai berkeliling dunia sejak 2021 dan saat ini mendarat di pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta," ucap Wahid, perwakilan dari Dinas Perhubungan.
Kapten Statsraad Lehmkhul mengatakan tujuan utama One Ocean Expedition adalah berbagi pengetahuan untuk masa depan laut yang berkelanjutan.
Misi tersebut untuk menciptakan pengetahuan dan kesadaran tentang peran penting laut dalam perspektif pembangunan berkelanjutan.
"Tujuan utama One Ocean Expedition adalah untuk menciptakan perhatian dan berbagi pengetahuan tentang peran penting laut untuk masa depan yang berkelanjutan dalam perspektif global," ujar Kapten Seidl
"Ekspedisi ini merupakan bagian yang diakui dari Dekade PBB dan kapal akan berfungsi sebagai alat yang ampuh untuk penjangkauan, inspirasi, dan keterlibatan untuk laut," lanjutnya
Di sisi lain Duta Besar Rut Giverin juga menekankan pentingnya hubungan Indonesia dan Norwegia di sektor kelautan.
Norwegia dan Indonesia sama-sama merupakan negara maritim yang sangat berpengaruh di mata internasional.
Dalam rangka G20, Norwegia dan Indonesia juga telah bekerja sama mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi kelautan.
Kedua negara membutuhkan laut yang sehat untuk kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi.
Karena penggunaan sumber daya laut kita secara bertanggung jawab adalah bagian yang harus kita wariskan bersama.
Norwegia juga mendukung tujuan ambisius Indonesia dalam mencapai tujuan mengurangi polusi laut hingga 70% dari 2019 hingga 2025.
Baca Juga: Belanja Oleh-oleh di The Keranjang Bali, Bisa Foto di Spot Ciamik!
Peran penting memerangi perubahan iklim dengan melestarikan dan merehabilitasi sumber daya karbon biru, seperti hutan bakau atau mangroves juga menjadi ambisi Indonesia yang didukung penuh Norwegia.
Mereka sangat penting untuk ekosistem, hewan, dan ikan - dan untuk produksi
pangan yang aman bagi masyarakat lokal di wilayah pesisir.
Kedua negara juga bekerja sama dalam mengembangkan ekonomi biru dan organisasi multilateral untuk memerangi praktik ilegal fisihing serta kejahatan dan pelanggaran sosial di sektor perikanan.
Selain itu Kedutaan Besar Norwegia juga mengadakan sejumlah seminar di atas kapal, diantaranya seminar tentang keberlangsungan laut Indonesia dan tantangannya - hingga acara resepsi yang dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebagai Guest of Honor dan sejumlah pejabat serta Duta Besar negara-negara sahabat.
Kapal Statsraad Lehmkhul ini sendiri bersandar selama 3 hari di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dari tanggal 6 November – 9 November 2022, dan akan kembali meneruskan ekspedisinya sebelum akhirnya kembali ke Norwegia pada April 2023.
(*)
Pak Tarno Ketiban Rezeki Nomplok Usai Viral Jualan Ikan Cupang, Tangisnya Pecah saat Diberi Sosok ini Rp 50 Juta
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Nesiana |