Cut Rizki akhirnya mulai menerima ketidaksempurnaannya dan mengubah pola pikirnya yang tadinya hanya fokus pada kekurangannya.
“Kalau aku udah ke dokter, perawatan, dan sebagainya, tapi kondisi kulit ini tidak kunjung berubah."
"Jadi aku tidak harus terus-menerus merenungi ini, karena aku punya masa depan, jadi aku selalu berpikir bahwa hidup ini nggak melulu soal jerawat, nggak melulu juga soal kekurangan kita,” papar Cut Rizki.
“Nah dari pemikiran itulah akhirnya aku memutuskan untuk ‘Iya, ya, ternyata orang tuh biasa aja, orang tuh nggak merhatiin banget (wajah berjerawat)’."
"Akhirnya aku mulai berdamai dengan situasi itu. Fokus kepada diri sendiri,” lanjutnya.
(*)
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ayu Wulansari K |