Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Penyebab tewasnya sekeluarga beranggotakan empat orang di Kalideres, Jakarta Barat hingga saat ini masih menyisakan misteri.
Pasalnya, sebelumnya pihak kepolisian menyebut bahwa keempat orang tersebut tewas dalam kondisi tidak ada makanan sama sekali di dalam lambungnya.
Hal ini pun memunculkan dugaan bahwa keempatnya, yaitu RG (71), istri RM (66), anak DF (42), dan ipar BG (68), meninggal karena kelaparan.
Apalagi di rumah mereka juga sama sekali tak ditemukan minuman dan makanan.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan."
"Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce dilansir Kompas.com, Senin (14/11/2022).
Meski demikian, soal dugaan kelaparan yang menyebabkan kematian, dokter forensik masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Dari dokter RS Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini."
"Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," ungkap Pasma.
Namun, banyak yang kemudian meragukannya setelah beredar informasi bahwa sekeluarga ini tinggal di perumahan Citra Garden Extension Blok AC5/7, RT 7/15, Kalideres, Jakarta Barat.
Pasalnya, perumahan tersebut banyak ditinggali orang-orang berada sehingga penyebab meninggal karena kelaparan dianggap tak masuk akal.
Baca Juga: Sempat Tertunda, Keluarga Tewas di Kalideres Akan Dikremasi Hari Ini
Baru-baru ini, ketua RT setempat pun memberikan pernyataan bahwa keluarga ini tergolong memiliki perekonomian yang berkecukupan.
"Mereka keluarga mampu, bukan penerima bansos," kata Ketua RT, Asiung, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (14/11/2022).
Bahkan mereka juga memiliki mobil dan sepeda motor.
"Jadi betul sebelum itu korban punya mobil dan motor warga sekitar juga mengetahui korban memiliki kedua kendaraan tersebut," sambungnya.
"Punya mobil dan motor yang kadang kadang sebelum kejadian suka ke pasar ibu dan anak ini."
"Kalau jenis mobilnya Honda Brio," ujar Asiung.
Keterangan ketua RT setempat tentu semakin membuat publik ragu akan penyebab tewasnya sekeluarga di Kalideres tersebut yang diduga karena kelaparan.
Atas adanya keganjilan ini, Adrianus Meliala, kriminolog Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan dugaannya bahwa satu keluarga tersebut memiliki keyakinan apokaliptik.
Keyakinan apokaliptik adalah keyakinan terhadap akhir dunia.
"Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem," ujar Adrianus.
Adrian pun ragu jika ada orang yang bunuh diri dengan cara melaparkan diri.
Selain menganut paham yang tak biasa, ia juga memikirkan kemungkinan adanya pihak yang sengaja tak memberi akses makanan pada korban sehingga bisa meninggal karena kelaparan.
"Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu," kata Adrianus.
"Tentu ada motif ya kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat," lanjut Adrianus.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Nesiana |