Kuljira Taechawattanawanna, salah satu warga Lopburi menerangkan, keberadaan makaka itu sudah merusak kotanya, sementara dia merasa seperti terpenjara di rumahnya sendiri.
"Kami seperti tinggal di kurungan dengan para monyet ada di jalanan. Jumlah mereka tak bisa dipercaya. Tempat ini bau sekali terutama saat hujan," jelas Kuljira.
Bangkok sebenarnya sudah berusaha menekan angka pertumbuhan, dengan ada sebagian primata tersebut yang menjalani sterilisasi.
Tetapi, perjuangan mereka terbukti tak berhasil jika melihat para makaka yang berkembang lebih dari yang bisa dikontrol pemerintah.
Sejumlah tempat di kota kini menjadi area berbahaya, dengan sebuah gedung bioskop dikabarkan menjadi "markas besar" mereka.
Dikatakan bahwa makaka itu menempatkan teman mereka yang mati di ruang proyektor, dengan setiap manusia yang mendekati bakal diserang.
Sementara pemilik toko yang berada tak jauh di dekatnya memajang boneka harimau dan buaya. Tujuannya untuk menakuti mereka.
Taweesak Srisaguan, si pemilik toko, menuturkan meski dia harus melalui hari-hari merepotkan menghadapi makaka, dia mengaku tak rela jika hewan itu diusir.
"Saya sudah terbiasa melihat mereka berjalan-jalan, kemudian bermain di sepanjang. Jika mereka sampai pergi, maka saya akan kesepian," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Intisari.id dengan judul "Warga Ketakutan, Polisi Kewalahan, Monyet Gila Seks Kuasai Kota Lopburi Thailand
(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |