"Tinggal nerusin dan gedein. Gak ada yang mau," imbuhnya.
Tak berhenti di situ saja, Jokowi semakin kaget ketika anak pertamanya, Gibran, mendadak izin ingin jualan martabak.
"Dan yang lebih kaget, anak saya yang pertama tau-tau dateng ke saya 'Pak saya mau jualan martabak'," sambung Jokowi.
Akan tetapi, kekhawatiran hati Jokowi melihat anaknya jualan martabak hilang begitu saja.
Sebab, Jokowi menyaksikan sendiri kesuksesan bisnis Gibran dengan berjualan martabak yang laku keras di masyarakat.
"Saya syok juga saat itu. Yang saya bayangkan 'Waduh martabak'. Tapi baru kurang 5 tahun, brand value pabrik yang saya miliki dengan brand value martabak yang Gibran miliki, lima kali lipat lebih nilainya, lebih gede martabaknya," tutur Jokowi.
Pusingnya Jokowi tak cuma itu, ia kembali heran ketika anak bontotnya juga mengikuti jejak sang kakak.
Belum selesai urusan jual martabak, Jokowi dihadapkan lagi dengan izin anak bontotnya yang mau jualan pisang goreng.
"Lebih pusing lagi saya, belum urusan martabak selesai, anak saya yang kecil baru tiga bulan ini ngomong ke saya," beber Jokowi.
"'Pak saya mau jualan pisang goreng' waduh. Yang martabak belum (selesai), sudah yang satunya pisang goreng," lanjutnya.
Kendati pusing memikirkan anak-anaknya buka bisnis sendiri, Jokowi pasrah dan percaya bahwa Gibran serta Kaesang bisa sukses lewat bisnis martabak dan pisang goreng.
"Tapi karena pengalaman yang pertama ini sudah 5 kali lipat melampaui apa yang saya miliki, 'Ya udah silakan'," pungkas Jokowi.
(*)
Detik-detik Lolly Ketemu Nikita Mirzani usai Perang Dingin, Saling Pelukan dan Elus Punggung
Source | : | |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |