"Anak saya yang utang kurang lebih total Rp 200 juta, sudah setahun lebih tidak membayar," kata ER yang dikutip Grid.ID dari TribunJatim.com, Selasa (22/11/2022).
"Saya ditagih utang terus sampai datang di rumah. Angsuran tiap bulan bervariasi, ada Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta," keluhnya.
Mirisnya, ER justru ditinggal kabur anaknya yang tak bisa membayar utang beserta bunganya.
Akibatnya, ER yang harus menanggung semua utang anaknya tersebut.
Mengutip dari Kompas.com, ER pun terpaksa menawarkan ginjalnya di sekitar Kantor BPJS Kesehatan di Jalan Basuki Rahmat Tuban.
Hal itu terpaksa dilakukan ER karena penghasilannya dari menjual gorengan tidak cukup untuk membayar utang anaknya.
ER menawarkan ginjalnya ke setiap pengendara di jalan dengan membawa poster bertuliskan "jual ginjal" lengkap dengan nomor ponselnya.
ER pun berharap dengan menjajakan ginjalnya di pinggir jalan, ia bisa membayar utang anaknya.
"Saya tahu kalau jual ginjal itu dilarang, tapi terpaksa ingin menjual ginjal karena buat melunasi utang anak saya sampai Rp 150 juta," kata ER yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Selasa (22/11/2022).
"Harapannya dengan menjual ginjalnya dapat membayar utang walaupun tidak bisa melunasi sepenuhnya," ucapnya.
Karena aksinya tersebut, ER kini diamankan petugas Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos P3A PMD) Kabupaten Tuban.
Di lain sisi, pihak Dinsos P3A PMD Kabupaten Tuban belum memberikan tanggapan resmi terkait hal tersebut.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunJatim.com |
Penulis | : | Rizqy Rhama Zuniar |
Editor | : | Ayu Wulansari K |