Dengan ijazah S1 yang dimilikinya, ia mencari pekerjaan. Termasuk berusaha mewujudkan cita-citanya menjadi pegawai negeri sipil (PNS), seperti dikutip dari YouTube Trans TV.
Namun, upayanya mewujudkan cita-cita tak membuahkan hasil.
Menurut dia, mencari pekerjaan dengan modal sarjana tak semudah yang dibayangkan. Ia bahkan sempat merasa perjuangannya mendapatkan ijazah sarjana sia-sia.
Ada sekitar 16 kali dia melamar ke berbagai departemen dengan berbagai posisi, tapi sebanyak itu juga dia terus mendapat penolakan.
"Berarti sekolahku enggak bermanfaat. Kesimpulanku, orang enggak sekolah pun bisa jadi pejabat, bisa kaya, kesimpulanku seperti itu," kata Ki Joko Bodo seperti diberitakan Kompas.com.
Saat itu, sebagai orang kampung, Ki Joko Bodo meyakini bahwa menjadi seorang pegawai negeri adalah sebuah kebanggaan.
Ketidakberhasilannya waktu itu bahkan membuat Ki Joko Bodo dipandang remeh oleh lawan jenis.
"Bahkan godain cewek sampai diludahin Tapi aku punya keyakinan ini semua proses hidup," ucapnya.
Setelah lulus kuliah dan menganggur, Ki Joko Bodo menjalani berbagai profesi untuk menghasilkan uang. Mulai dari menyemir sepatu, mengamen.
Sampai ada di titik di mana Ki Joko Bodo harus mengais-ngais makanan di tempat sampah, hingga mencuri sepatu di masjid karena lapar.
Tapi setelah menjadi seorang Ki Joko Bodo, dia kembali mendatangi masjid tersebut dan mengakui pernah mencuri di sana.
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |