Dilaporkan bahwa lebih 80 persen bola sepak yang dibuat di Sialkot menggunakan jahitan tangan.
Itu membuat bola lebih tahan lama dan memberikan stabilitas yang lebih aerodinamis.
Bila dibanding dengan menggunakan mesin, hasil jahitan tangan lebih dalam dan memiliki tegangan lebih besar.
Setelah dijahit secara manual, bola-bola tersebut lanjut akan melalui pengujian ketat sesuai dengan standar FIFA.
Bola akan diuji kebulatannya untuk memastikannya kebulatannya sempurna untuk pantulan, penerbangan, dan pergerakan.
Mengutip laporan Tribun Jateng, Jumat (2/12/2022), Director Media Relations Adidas, Stefan Pursche juga mengatakan Adidas tak pernah menunjuk perusahaan dari Indonesia untuk memproduksi bola resmi Piala Dunia 2022.
Ia mengatakan bola yang diklaim memiliki sejumlah fitur canggih itu dibuat di Pakistan dan China.
Al Rihla yang diproduksi di Indonesia dipergunakan hanya untuk replika dan penjualan souvenir.
(*)
3 Shio Ini Hobi Banget Belanja, Bisa Habiskan Waktu Seharian Buat Ngemall, Siapa Saja?
Source | : | Kompas.com,Bloomberg,Tribun Jateng |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |