Teddy menyebutkan, Juwanda tidak mengetahui bahwa Zainudin dan tiga korban lain sudah dibunuh.
“Saat korban Juwanda sedang tidur, tersangka E memukul leher korban dengan besi panjang sebanyak 2 kali,” kata Teddy.
Usai dipukul, Juwanda masih dalam keadaan bernyawa diikat.
Mulanya Juwanda juga hendak dimasukkan ke dalam septic tank.
Tetapi coran semen tidak bisa dibongkar.
Keesokan hari baru jasad Juwanda dibawa ke kebun singkong dan dikubur.
“Untuk menyamarkan penguburan itu, tersangka E menanam pohon singkong di atas lokasi korban dikubur,” kata Teddy.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Ayah dan Anak Bunuh Seluruh Keluarganya di Lampung, Berawal Ribut soal Warisan"
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |