Berdasarkan keterangan unggahan, keduanya tepergok kemudian diberi hukuman fisik berupa push up dan squat jump sebanyak 50 kali.
Karena tidak kuat menjalani hukuman fisik, kedua siswa itu tumbang. Mereka awalnya dibawa ke UKS, namun karena kondisi tidak kunjung membaik, akhirnya dilarikan ke RSUD Jombang.
Penjelasan Kepala Sekolah
Kepala SMAN 3 Jombang Zainal Fatoni membenarkan jika kedua siswa yang dilarikan ke rumah sakit adalah murid-muridnya.
Fatoni menjelaskan, kedua muridnya masuk ke RSUD Jombang pada Senin (12/12/2022) siang.
Awalnya, kedua murid laki-laki dan perempuan itu dibawa ke UKS SMAN 3 Jombang, lalu dibawa ke rumah sakit karena kondisinya tak kunjung membaik.
“Saya yang mengantarkan mereka. Waktu pulang juga saya ikut mengantarkan,” kata Zainal, saat dikonfirmasi.
Namun, Zainal membantah informasi atau narasi-narasi yang beredar di medsos terkait penyebab dua anak didiknya dilarikan ke rumah sakit.
“Menurut dokter, dua anak itu mengalami kejang akibat tidak bisa mengontrol emosi," ujar dia.
Zainal menjelaskan, kedua muridnya masuk ke rumah sakit karena mengalami kram berat bukan karena menjalani hukuman fisik, sebagaimana narasi yang beredar.
Apalagi, lanjut dia, pihaknya juga melarang keras pemberian hukuman fisik kepada siswa apabila melakukan pelanggaran di sekolah.
“Tidak benar seperti itu (karena hukuman fisik), dan kami juga melarang keras pemberian hukuman fisik,” kata Zainal.
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Suryamalang.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Novita |