Sang ibu bernama Oni khawatir anaknya itu diperlakukan tidak baik.
Oni mengatakan anaknya itu semula diketahui hendak membeli ikan dan ayam goreng.
Namun, sejak kepergiannya saat itu Malika tak kunjung kembali.
Oni bersama suami pun berupaya mencari buah hatinya itu di kawasan Gunung Sahari, Pangeran Jayakarta, Mangga Dua, Juanda, hingga pinggiran kali.
"Kami cari, muter-muter sampai jam 04.00 subuh, tapi belum ketemu juga," tutur Oni seperti dilansir Kompas TV, dikutip Selasa (20/12/2022).
Berdasarkan pengakuan orang terdekat, kata Oni, Malika memang kerap berjalan sendiri dan menaiki gerobak orang lain.
Saat ini, Oni mengaku mengharapkan keselamatan pada anaknya itu.
"Saya ingin anak saya pulang. Apapun keadaannya saya akan tetap mencari, dengan apapun saya tetap mencari agar anak saya pulang.
Saya tidak terima anak saya diapa-apain," tutur Oni dengan isak tangis.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin, mengataka telah memeriksa sopir bajaj.
Namun, sopir bajaj tak menyadari peristiwa memaksa anak 6 tahun ke dalam bajajnya adalah aksi penculikan.
"Sopir bajaj enggak tau ini (pelaku) siapa. Dikiranya ya orangtua dan anak. Mereka (penculik dan korban) lalu turun di tengah jalan," ungkap dia.
Penyidik juga telah menelusuri tempat dan jalan di mana terduga penculik itu turun berdasarkan keterangan sopir bajaj. Tetapi tak banyak informasi yang bisa didapatkan dari penelusuran itu.
"Telusuri jalur mana yang dilalui karena identitas terduga pelaku tidak jelas, nomor handphone tidak dimiliki, pekerja apa tidak jelas. Makanya masih terus kami kembangkan," tutur dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Polisi Kerja Sama dengan Dukcapil untuk Ungkap Identitas Penculik Malika di Gunung Sahari (*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Novita |