Grid.ID - Nyaris 2 minggu bocah berusia Malika Anastasya (MA) di Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Malika menjadi korban penculikan dan dibawa kabur dengan bajaj sejak Rabu (7/12/2/2022).
Hingga kini 13 hari berlalu, Malika masih belum ditemukan.
Untuk menemukan identitas pelaku penculikan, polisi bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta.
"Saat ini kami mengarah pada Dukcapil.
Identitas pelaku dengan persamaan atau kesesuaian dengan ciri-ciri agak sulit digambarkan karena cukup jauh (dari rekaman CCTV di sekitar lokasi)," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dikonfirmasi wartawan, Senin (19/12/2022).
Komarudin mengatakan, koordinasi tersebut dibuat lantaran minimnya informasi yang didapat penyidik berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan kamera pengawas CCTV.
Sejauh ini, kata Komarudin, penyidik hanya bisa menggambarkan ciri-ciri pelaku setelah mendapatkan keterangan dari berbagai saksi yang telah diperiksa.
"Kami hanya bisa menggambarkan dari orang-orang yang memang sering melihat, kemudian ciri-ciri khusus masih kami gambarkan," ungkap dia.
Setelah mendapatkan sketsa wajah pelaku, Komarudin berujar, jajarannya akan berkoordinasi dengan Dinas Dukcapil DKI untuk menyesuaikan ciri-ciri dengan data kependudukan pelaku.
Sebelumnya diberitakan, video viral menarasikan seorang bocah berusia enam tahun diduga diculik.
Dalam video tampak pria yang mengenakan pakaian dan topi serba hitam mendekati korban.
Kemudian, pelaku memegang tangan korban dan menariknya masuk masuk ke dalam bajaj.
Setelah bocah yang mengenakan pakaian putih itu masuk ke dalam bajaj, pelaku segera bergegas pergi dengan bajaj yang ditumpanginya.
Kapolsek Sawah Besar AKP Patar Mula Bona mengungkapkan, kasus penculikan tersebut terjadi pada Rabu (7/12/2022).
"Iya, kejadian tanggal 7 Desember 2022. Keluarga korban kemudian datang ke Polres Jakarta Pusat melaporkan kehilangan anaknya tanggal 9," ujar Bona.
Upaya Pencarian Korban
Polisi mengaku baru mendapatkan satu kamera CCTV yang mejadi petunjuk kasus penculikan anak berusia 6 tahun menggunakan bajaj.
Dalam video tampak pria yang mengenakan pakaian dan topi serba hitam mendekati korban.
Kemudian, pelaku memegang tangan korban dan menariknya masuk masuk ke dalam bajaj.
Setelah bocah yang mengenakan pakaian putih itu masuk ke dalam bajaj, pelaku segera bergegas pergi dengan bajaj tersebut.
Sudah berselang 13 hari sejak kejadian, anak bernama Malika itu belum juga ditemukan oleh masyarakat maupun kepolisian.
Sang ibu bernama Oni khawatir anaknya itu diperlakukan tidak baik.
Oni mengatakan anaknya itu semula diketahui hendak membeli ikan dan ayam goreng.
Namun, sejak kepergiannya saat itu Malika tak kunjung kembali.
Oni bersama suami pun berupaya mencari buah hatinya itu di kawasan Gunung Sahari, Pangeran Jayakarta, Mangga Dua, Juanda, hingga pinggiran kali.
"Kami cari, muter-muter sampai jam 04.00 subuh, tapi belum ketemu juga," tutur Oni seperti dilansir Kompas TV, dikutip Selasa (20/12/2022).
Berdasarkan pengakuan orang terdekat, kata Oni, Malika memang kerap berjalan sendiri dan menaiki gerobak orang lain.
Saat ini, Oni mengaku mengharapkan keselamatan pada anaknya itu.
"Saya ingin anak saya pulang. Apapun keadaannya saya akan tetap mencari, dengan apapun saya tetap mencari agar anak saya pulang.
Saya tidak terima anak saya diapa-apain," tutur Oni dengan isak tangis.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin, mengataka telah memeriksa sopir bajaj.
Namun, sopir bajaj tak menyadari peristiwa memaksa anak 6 tahun ke dalam bajajnya adalah aksi penculikan.
"Sopir bajaj enggak tau ini (pelaku) siapa. Dikiranya ya orangtua dan anak. Mereka (penculik dan korban) lalu turun di tengah jalan," ungkap dia.
Penyidik juga telah menelusuri tempat dan jalan di mana terduga penculik itu turun berdasarkan keterangan sopir bajaj. Tetapi tak banyak informasi yang bisa didapatkan dari penelusuran itu.
"Telusuri jalur mana yang dilalui karena identitas terduga pelaku tidak jelas, nomor handphone tidak dimiliki, pekerja apa tidak jelas. Makanya masih terus kami kembangkan," tutur dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Polisi Kerja Sama dengan Dukcapil untuk Ungkap Identitas Penculik Malika di Gunung Sahari (*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Novita |