Namun atas tekad bulatnya akhirnya sang istri memperbolehkan Sutarto melakukan aksi tersebut.
Sebelum melakukan aksi jalan kaki, Sutarto sempat menyampaikan niatnya tersebut kepada anaknya nomor tiga yang saat itu sakit.
"Waktu itu saya punya anak, sakit sebabnya tidak tahu. Tahu-tahu anak tidak bisa jalan usia 26 tahun.
Saya berdoa kepada Tuhan sambil mengurus, meminta, memohon.
Nak bapak sudah mau pensiun. Kamu sakit seperti ini kalau sembuh, segera sembuh.
Kalau anak bisa jalan, bapak mau pulang kampung jalan kaki Wonosobo-Solo," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Kamis (29/12/2022).
Aksi jalan kaki tersebut tetap dilakukan Sutarto kendati anak nomor tiganya tersebut meninggal dunia sekitar 3 bulan lalu.
Selama perjalanan dari Wonosobo menuju ke Karanganyar Sutarto istirahat di masjid dan pinggir toko.
Setibanya di kampung halaman, Sutarto mengunjungi makam sang anak.
"Tiba di Kedungringin (kampung halaman) ke makam anak," ucapnya.
Setelah purna tugas, dia bersama sang istri berencana untuk membangun rumah di kampung halaman Kedungringin.
Di sisi lain dia juga berencana untuk ternak kambing dan usaha ayam petelur.
Sementara itu teman semasa kecil, Yadi Mulyono mengungkapkan, Sutarto merupakan sosok pekerja keras, dan gigih.
"Dulu teman angon kebo," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di laman TribunJateng dengan judul: Aksi Mantan Danramil Sapuran Jalan Kaki Wonosobo Karanganyar, Karena Janji Kepada Anak (*)
Source | : | Tribunjateng.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Novita |