Hal itu terjadi karena panjang gelombang cahaya hijau dan biru lebih pendek dari panjang gelombang merah.
Cahaya merah lebih baik dalam menembus jaringan manusia daripada cahaya biru.
Jadi panjang gelombang merah diserap oleh kulit kita, sementara hijau dan biru dipantulkan dan dihamburkan kembali ke mata kita.
Efek ini mirip dengan bagaimana sinar matahari tampak merah saat terbenam.
Peristiwa itu lantaran warna biru diserap dan dihamburkan segala arah oleh atmosfer.
Sementara merah bisa dengan mudahnya melewati atmosfer Bumi, sehingga warna itulah yang terlihat di mata kita.
(*)
Source | : | KOMPAS.com,Wtamu.edu |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |