Tiko yang masih anak-anak pun berusaha membantu ibunya dengan menjual dan menitipkan gorengan dan kue buatan Bu Eny ke warung-warung.
"Emosionalnya masih stabil, dari situ aku paling keliling kompleks jual gorengan titipkan ke warung."
Namun, kondisi itu tak berlangsung lama, karena kondisi kesehatan mental Bu Eny mulai menurun.
"Sampai akhirnya mamah nggak sampai setahun sih, berhenti, mulai menurun kesehatannya."
"Akhirnya menggunakan tabungan mamah untuk kehidupan sehari-hari."
"Tabungan habis, aku masih SMP, mamah memutuskan untuk menjual perabotan-perabotan gitu," ungkap Tiko.
"Saat menjual perabotan kondisinya masih baik?" tanya Ashanty yang mewawancarai Tiko.
"Masih baik, paling gejala ringan, seperti suka halusinasi ngomong sendiri," jawab Tiko.
Setelah kondisi ekonomi keluarganya benar-benar sulit, Tiko mendapat tawaran dari RT setempat dan para tetangganya untuk menjadi petugas keamanan komplek.
RT dan para tetangga rupanya merasa tak tega menyaksikan kondisi Tiko yang harus berjuang seorang diri merawat sang ibu yang menderita gangguan jiwa.
Hingga saat ini, Tiko mengaku sudah menjadi petugas keamanan kompleks selama lima tahun.
"Cuma bertahan berapa bulan sampai akhirnya Pak RT dan lingkungan, 'Tiko mendingan kamu kerja di sini jadi security membantu mengamankan'."
"Itu aku jadi security sampai sekarang sudah jalan 5 tahun," ungkapnya.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Ayu Wulansari K |