Benar saja, Ferdy Sambo ternyata memang begitu menyukai profesinya sebagai polisi.
Ia bahkan menangis saat diminta menerangkap perjalanan karier nya sebagai polisi.
"Sebenarnya saya malu untuk menjelaskan, tapi apa yang saya dapat itu memang harus berhenti di sini.
Sampai pada penghargaan bintang bayangkara pratama itu saya sudah dapatkan, tapi harus selesai sampai di sini," papar Ferdy Sambo sembari menitikan air mata, dikutip Grid.ID dari Instagram @lambe_turah, pada Rabu (11/1/2023).
Suami Putri Candrawathi itu juga mengaku akibat perbuatannya citra polisi tempatnya bekerja menjadi tercoreng.
"Menyebabkan citra polri menjadi turun dan beberapa rekan sejawat saya harus diproses hukum," imbuhnya.
Pria kelahiran Barru, Sulawesi Selatan, 19 Februari 1973 itu kemudian mengungkapkan penyesalannya.
"Kemudian saya juga menyampaikan rasa bersalah dan penyesalan kepada bapak presiden dan masyarakat indonesia karena harus tersita perhatiannya dalam perkara ini karena kesalahan saya," ungkapnya lagi.
Polisi lulusan Akpol tahun 1994 itu pun turut mengungkap rasa bersalah kepada istri dan anak-anaknya.
"Kemudian yang terakhir, saya juga menyampaikan rasa bersalah dan penyesalan karena emosi saya ini kemudian menyebabkan istri dan anak-anak saya harus juga mengalami ini. Istri saya harus ditahan, anak-anak saya harus sendiri mencapai cita-citanya," ujarnya.
Di akhir ucapannya, Ferdy Sambo meminta hakim untuk memberikan putusan secara adil.
"Saya bersalah karena emosi saya yang menutup logika. Saya mohon yang mulia bisa menilai dengan bijak serta objektif terhadap kesalahan saya ini," pungkasnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Novita |