Sistem penanggalan yang disebut Kalender Huang Di atau Kalender Xia ini pertama kali digunakan pada masa Dinasti Xia (2205-1676 SM).
Sejarah Perayaan Imlek
Sejarah perayaan tahun baru Imlek memiliki beragam versi.
Menurut salah satu sejarawan, perayaan ini dilakukan oleh para petani di China untuk menyambut pergantian musim, dari musim dingin ke musim semi.
Petani selalu menandai kapan musim dingin akan berganti ke musim semi supaya mereka bisa mulai bercocok tanam.
Pergantian musim ini kemudian menjadi salah satu hari penting yang patut dirayakan oleh masyarakat Tionghoa saat itu, karena dipercaya dapat memberikan rezeki.
Versi lain menyebut bahwa Imlek dirayakan untuk memeringati lahirnya Maha Dewa Giok Hong Sian Tee, yang dipercaya orang Tionghoa paling berkuasa di seluruh alam semesta.
Pada zaman dulu, di China, ada sebuah negara bernama Kuang Yuang Miao Lo, di mana rakyatnya hidup bahagia, karena apa saja yang mereka inginkan pasti akan terkabul.
Namun, raja dan ratunya dilanda kegelisahan karena belum dikaruniai keturunan.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Hampers Tahun Baru Imlek 2023 untuk Pasangan hingga Rekan Bisnis, Yuk Catat!
Suatu hari, ratu bermimpi menggendong seorang anak dan meminta anak tersebut untuk diserahkan padanya.
Setelah itu ratu benar-benar hamil hingga akhirnya melahirkan anak laki-laki yang kemudian tumbuh sebagai sosok raja bijaksana hingga disebut Giok Hong Siang Tee atau yang berarti Yang Tertinggi dari Segala yang Paling Tinggi.
Oleh sebab itu, hari kelahiran Giok Hong Siang Tee dirayakan pada perayaan Imlek melalui sembahyang.
(*)
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Source | : | Tribunnews.com,Kompas.com |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Silmi |