Tekanan ini membuatnya memiliki pegangan seperti magnet dengan permukaan tempatnya merayap.
Molekul yang bermuatan berlawanan dan berada dalam kedekatan mikroskopis akan menciptakan daya tarik. Dalam ilmu Fisika, ini disebut dengan adhesi.
Karena jumlah dari scopulae di kakinya sangat banyak, laba-laba bisa merayap dengan keadaan seperti menempel pada permukaan benda.
Namun ini juga tergantung pada kondisi ukuran dan volume tubuh laba-laba.
Jika laba-laba lebih besar beberapa kali dibandingkan ukuran aslinya, ia tidak akan bisa merayap seperti biasa.
Tubuh laba-laba sangat ringan, sehingga adhesi yang terjadi lebih kuat dibandingkan gaya gravitasi.
Cara Lain Merayap
Selain memiliki scopulae dan tekanan van der Waals, ada laba-laba yang merayap dengan cara lain.
Yaitu laba-laba tarantula yang besar dan berat. Selain dibantu scopulae, ia juga mengeluarkan senyawa halus seperti lem dari kedelapan kakinya.
Jika dilihat menggunakan mikroskop, tarantula meninggalkan jejak kaki di bekas tempatnya merayap.
Laba-laba sangat membutuhkan kemampuan ini supaya tidak jatuh.
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Source | : | Bobo.grid.id,guardian |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |