Lara ahli percaya bahwa kafein dapat berdampak negatif terhadap perkembangan berbagai sistem organ tubuh bayi.
Sistem saraf dan peredaran darah bisa menjadi yang paling terpengaruh oleh kafein.
Konsumsi kopi oleh bayi dan balita dapat mempengaruhi sistem saraf.
Kafein dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala, yang dapat membuat bayi rewel.
Kafein diketahui dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
Ini mungkin tetap tinggi untuk waktu yang lama jika bayi mengkonsumsi terlalu banyak kopi pada satu waktu atau sering disajikan kopi.
Bayi mungkin menunjukkan peningkatan kewaspadaan dan kurang tidur.
Kafein bersifat diuretik karena meningkatkan produksi urin.
Hal ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi pada bayi kecil.
Sering mengonsumsi kafein dapat memengaruhi metabolisme dan penyerapan kalsium dalam tubuh.
Ini dapat meningkatkan risiko kesehatan tulang yang buruk dan keropos tulang.
Kafein dan zat lain dalam kopi dapat merangsang produksi asam lambung, sehingga meningkatkan risiko refluks asam.
Bayi dengan penyakit refluks gastroesofagus dapat mengalami eksaserbasi gejala setelah konsumsi kopi.
Baca Juga: HEBOH! Bayi 54 Hari Meninggal Dunia Usai Diberi Jamu Tradisional, Begini Penjelasan Dokter Anak!
Orangtua diharapkan bijak dalam memberikan makanan dan minuman bagi anak-anak mereka.
Anak-anak dan remaja dalam masa tumbuh kembang sangat memerlukan asupan protein hewani.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Berdalih Susah Cari Susu Formula, Ibu Tega Cekoki Anaknya dengan Kopi Kemasan: BAB 9 Kali Sehari
(*)
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Source | : | TribunStyle |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |