Grid.ID - Pembunuh gadis SMP di Sukoharjo baru-baru ini sedang ramai dibicarakan.
Rupanya, Nanang Trihartanto memiliki rekam jejak yang sadis karena tak hanya membunuh gadis SMP di Sukoharjo saja.
Nanang diketahui sempat mengancam bunuh istrinya hingga sang istri kabur ke Kalimantan. Akankah sang istri pulang ke Sukoharjo untuk lapor polisi?
Pelaku pembunuhan siswi SMP di Sukoharjo, Nanang Trihartanto berpotensi menghadapi aduan lain.
Itu setelah istri Nanang, N membeberkan pengakuan bila dirinya dan anaknya diduga pernah mendapat kekerasan.
Tidak sampai di situ, N juga diduga mendapat ancaman pembunuhan dari Nanang bila dirinya tidak menjual diri.
Kondisi tersebut membuat N kemudian memutuskan kabur dari rumah hingga ke Kalimantan.
Selain itu, Nanang diduga pernah menyekap ibu mertua dan melakukan pelecehan.
Pihak keluarga N ada niatan untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib.
Namun, mereka menemui kendala karena kondisi orang tua N saat ini.
"Ibu saya mau buat laporan tapi tidak bisa karena mau ngomong ke kepolisian bingung. Bapak juga sama," tutur N kepada TribunSolo.com, Sabtu (28/1/2023).
Adapun anggota keluarga lain saat ini sudah tidak berada di Sukoharjo.
Mereka beberapa ada di Yogyakarta.
N sendiri sudah ada niatan untuk kembali ke Sukoharjo dan membuat laporan ke Mapolres Sukoharjo.
Namuh, dirinya masih kekurangan uang untuk biaya kembali.
"Saya pribadi pengin pulang ke Jawa soalnya orang tua nyariin saya terus. Nggih jadi semua sudah bilang saya suruh pulang sudah aman," jelasnya.
Ia ingin menemui orang tuanya dan merawat anaknya.
"Posisi lagi hamil juga. Sudah 5 bulan. Makanya saya mau pulang," terangnya.
Cabuli Mertua Setiap Kamis
Selain membunuh gadis SMP di Sukoharjo, Jawa Tengah, Nanang Trihartanto ternyata juga melakukan kejahatan lain.
Ia sering menyekap lalu mencabuli ibu mertuanya sendiri.
Aksi bejat tersebut dilakukan pelaku setiap hari Kamis. Apa alasannya?
Seorang gadis SMP tewas mengenaskan kehabisan darah di Sukoharjo beberapa waktu lalu akhirnya terkuak pembunuhnya.
Pelaku merupakan seorang pria yang biasa menjadi manusia silver di Sukoharjo.
Sosok pembunuhan gadis SMP tewas di area belakang tempat karaoke itu adalah Nanang Trihartanto (21).
Kejahatan lain Nanang Trihartanto ternyata cukup mengerikan.
Bahkan akhirnya diketahui istrinya sudah lama kabur dari dirinya.
Polisi menemukan fakta bahwa ternyata Nanang tidak berbuat bejat hanya kepada gadis SMP yang menjajakkan dirinya lewat aplikasi online itu.
Ternyata polisi mengetahui bahwa Nanang kerap cabuli ibu mertua.
Nanang Trihartanto (21) sempat melakukan pelecehan seksual terhadap ibu mertuanya sendiri.
Selain itu, ia juga pernah mengancam untuk membunuh istrinya.
Karena ancaman itu, si istri memutuskan kabur.
Pelecehan Nanang pada ibu mertua dilakukan sebelum ia menghabisi nyawa EJR (14) yang jasadnya ditemukan di Kecamatan Grogol pada Selasa (24/1/2023).
Informasi ini disampaikan oleh istri tersangka yakni N yang sebelumnya telah kabur karena pernah diancam akan dibunuh sang suami.
N menyampaikan, informasi tersebut ia dapat dari pengakuan ibunya sendiri.
Ibu mertua tersangka mengaku pernah tiga hari disandera tanpa makan hanya minum.
Ternyata, Nanang juga berbuat cabul kepada ibunya setiap hari Kamis.
Ibu mertua tersangka mengaku pernah tiga hari disandera tanpa makan hanya minum.
"Terus tangannya diikat, mulutnya dibungkam terus dilakukan (pelecehan seksual)," jelas N.
Menurut keterangan N, pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku terhadap ibu mertua di setiap hari Kamis tanpa alasan yang jelas.
N mengaku berencana membuat laporan polisi terhadap tersangka.
Pelaku kesehariannya bekerja sebagai manusia silver di daerah Kartasura dan sempat dibui karena kasus pencurian kendaraan bermotor di Magelang pada tahun 2020.
Kini pelaku dijatuhi Pasal 340 KUH Pidana atau Pasal 338 KUH pidana atau pasal 339 KUHP atau Pasal 365 ayat (3) KUHP atau Pasal 80 ayat (3) UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
"Ancaman hukuman seumur hidup dan paling berat hukuman mati," jelas AKBP Wahyu.
Sebelum korban tewas, dua teman korban sempat mengantar korban ke Hotel Setyorini, pada Selasa (24/1/2023) dini hari.
Setelah mengantar korban, kedua teman korban tak lagi mengikuti korban.
Korban kemudian hilang dan ponselnya tidak bisa dihubungi.
Sebelumnya memang terdapat penemuan jenazah seorang wanita di Sukoharjo, Selasa (24/1/2023) malam.
Gadis SMP di Sukoharjo itu ternyata menemui pelanggan terakhirnya sebelum akhirnya bersimbah darah.
Ia tewas mengenaskan setelah menemui pelanggan yang memesannya lewat aplikasi online.
Malam mencekam itu dialami gadis SMP di Sukoharjo, Selasa (24/1/2023) malam kemarin.
Pelanggan yang memesan siswi SMP itu ternyata pelanggan terakhirnya.
Siswi SMP berinisial EL (15) itu tewas dengan cara mengenaskan.
Bagaimana tidak, EL terekam masuk ke kawasan kebun area belakang sebuah tempat karaoke.
Setelah polisi memeriksa CCTV diketahui awalnya EL masuk berdua dengan seorang lainnya.
Kemudian, dalam rekaman CCTV, sosok yang awalnya masuk bersama EL malah terekam keluar sendirian dari area kebun tersebut.
EL tewas dengan luka tikam di leher dan di dada.
Jasad siswi SMP itu ditemukan pada malam dini hari di belakang tempat karaoke di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol.
Saat polisi melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan jika siswi SMP itu melakukan transaksi dengan seorang pria di aplikasi kencan.
Diduga kuat, EL menjadi PSK online.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan jika polisi menemukan pesan di aplikasi kencan yang ponsel siswi SMP itu.
Pada Senin (21/1/2023) sekitar pukul 16.00 WIB, korban akan kencan dengan pria yang ia kenal di aplikasi online.
Saat itu korban meminta temannnya mengantar dirinya ke salah satu hotel di wilayah Kartasura.
Setelah mengantar korban, saksi tersebut langsung pulang.
Ternyata kamar hotel yang akan dipesan penuh.
Korban kemudian diajak teman kencannya ke arah Sukoharjo dengan alasan mau mengambil uang.
"Korban sama teman kencannya. Cuma informasi hotel itu penuh. Akhirnya diajak teman kencannya cari tempat lain sampai ke arah Sukoharjo dengan alasan mau mengambil uang," kata dia.
Saat itu korban masih terus berkomunikasi dengan rekannya melalui ponsel.
Terakhir, korban mengirim lokasi ke rekannya pada pukul 19.00 WIB.
Sejak saat itu ponsel korban tak lagi bisa dihubungi.
Saksi yang khawatir dengan kondisi rekannya langsung menuju ke lokasi terakhir korban.
Tiba di lokasi, saksi menemukan rekannya sudah tewas bersimbah darah dengan bekas luka tusuk.
"Temannya bingung mencari korban. Akhirnya mencari lokasi yang dikirim korban. Itu sudah malam sakitar pukul 22.00-23.00 WIB. Di situ ditemukan korban meninggal," ungkap dia.
Korban kemudian dilarikan ke RSUD Dr Moewardi Solo dan berdasarkan hasil otopsi, ada beberapa luka tusuk di leher dan dada korban.
AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menjelasakan di TKP, polisi menemukan kondom, bungkus rokok dan lip cream.
"Kondom belum digunakan, ada juga temuan lip cream hitam," kata dia.
Sementara itu tak ada yang melihat langsung peristiwa yang menewaskan siswi SMP itu.
Selain itu tak ada suara aneh atau mencurigakan di malam kejadian.
Hal tersebut disampaikan penjaga pabrik mebel CV Nuansa Jati Abadi, Jono.
Korban sendiri ditemukan tepat di kebun kosong di belakang pabrik mebel tersebut.
Jono mengaku mengetahui kejadian tersebut setelah dibangunkan RT dan warga setempat.
"Saat itu saya berjaga di pabrik, dibangunkan pak RT dan warga katanya ada penemuan jasad sekira jam 02.00 WIB," kata Jono saat dikonfrimasi TribunSolo.com, Selasa (24/1/2023).
Saat Jono keluar, polisi dan warga sudah berada di lokasi kejadian, bahkan garis polisi sudah dipasang.
Saat dia berjaga, dia menuturkan tak mengetahui adanya aktivitas yang mencurigakan.
Namun ketika polisi memeriksa CCTV di tempat kejadian perkara, diketahui bahwa ada rekaman terakhir sang gadis SMP masuk bersama seorang pria ke dalam area kebun.
Namun dari rekaman CCTV, terekam motor yang masuk ke kebun.
Jono mengungkap rekaman itu memperlihatkan awalnya ada motor masuk boncengan, pulang-pulang tinggal sendiri.
"Kalau dari rekaman CCTV, sekitar 18.30 WIB, ada motor masuk boncengan berdua. Lalu pas keluar gang, sendiri," ucap Jono.
Baca Juga: Pelaku Pembunuh dan Pembuang Mayat Wanita di Kolong Tol Becakayu Berprofesi Sebagai Pendeta
"Sekira pukul 04.00 WIB kalau tidak salah, jenazah dievakuasi menggunakan ambulans," imbuh Jono.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul
FAKTA Pembunuh Gadis SMP di Sukoharjo, Istri Kabur ke Kalimantan, Takut Dibunuh Jika Tolak Jual Diri
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |