"Tapi kalau sudah sampai di titik ini, saya di-playing victim, buat saya nggak masalah," ujar Venna.
"Karena saya tidak pernah mau suuzan terhadap siapapun, apalagi ibunda Ferry yang saya hormati, adik-adiknya, saya tidak pernah ada masalah pribadi sama sekali," lanjutnya.
"Saya menyayangi mereka lebih dari apapun, sama seperti saya menyayangi keluarga saya," terang Venna.
Venna merasa kesal karena Ferry Irawan dua kali berbohong setelah melakukan KDRT.
Pertama, kepada pegawai hotel di Kediri tempat mereka menginap, dan yang kedua berbohong kepada polisi.
"Begitupun kepada Ferry Irawan, imam yang selama ini saya banggakan yang saya hormati, tapi pada saat 8 Januari dua kali dia berbohong," ungkapnya.
"Baik itu kepada satpam hotel Grand Surya, kemudian kepada polisi, bagi saya fix dia bukan orang yang punya hati nurani, bukan suami yang bertanggung jawab," jelas Venna.
"Pertama kali security nanya sama Ferry ada apa, dan saya lihat betul bagaimana Ferry mengatur body language, bagaimana dia mengatur mimiknya," ucapnya.
Saat sang suami berbohong, Venna mengaku baru sadar Ferry bukan pria yang baik untuk jadi pemimpin rumah tangganya.
"Dia bilang 'saya nggak tahu apa-apa, bukan saya', di situlah saya syok, di situlah saya sadar ini bukan imam saya," tambahnya.
Source | : | Tribunseleb,Grid.ID |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Ayu Wulansari K |