Selain meminta instal, mereka juga meminta korban transfer 1 dollar AS (Rp 14.900) untuk kebutuhan verifikasi aplikasi.
Dengan serangkaian tahapan itu, penipu akhirnya mendapatkan data pribadi korban, termasuk rekening bank, kartu kredit, email hingga OTP.
Begitu penipu mendapat akses tersebut, mereka akan menghapus akun WhatsApp-nya dan mengincar korban lainnya.
Di Brasil, beberapa penipu melancarkan aksinya melalui WhatsApp dan Telegram. Mereka mengeklaim bekerja di Amazon dan menyatakan siap menunjukkan screenshot bukti pembayaran untuk meyakinkan korban.
Pada akhirnya skenario serupa seperti diuraikan di atas dijalankan oleh penipu untuk mendapatkan akses ke data pribadi korban, dilansir KompasTekno dari MySmartPrice, Sabtu (28/1/2023).
Mirip modus penipuan di Indonesia
Kasus penipuan yang sama juga terjadi di Indonesia belum lama ini. Para penipu mengatasnamakan dirinya merupakan afiliasi dari marketplace seperti Shopee.
Modus penipuan ini dimulai dari pelaku kejahatan yang mengundang korban secara acak ke sebuah grup WhatsaApp. Selanjutnya, korban akan diinformasikan bahwa grup tersebut dibuat guna merayakan event atau acara tertentu yang sedang diselenggarakan oleh Shopee.
Admin yang berkedok sebagai pengurus Shopee tersebut bakal menjelaskan bahwa grup akan menjadi wadah “bagi-bagi hadiah” kepada seluruh peserta. Hadiah berupa komisi itu bisa didapatkan ketika peserta menjalankan beberapa misi.
Agar korban percaya, tim dari penipu juga mengunggah testimoni yang seolah membenarkan adanya komisi yang bisa didapatkan. Korban yang berminat menjalankan misi lantas diminta untuk mengirimkan data diri termasuk rekening untuk melancarkan transaksi transfer komisi.
Baca Juga: 4 Langkah Hapus Pesan WhatsApp Secara Otomatis, Anti Ribet Sekaligus Hemat Penyimpanan!
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Novita |