Grid.ID - Penipuan via WhatsApp kian marak terjadi hingga meresahkan masyarakat.
Salah satunya seperti modus penipuan via WhatsApp yang berkedok like video YouTube.
Modus penipuan via WhatsApp yang berkedok like video YouTube ini bahkan sudah terjadi di dua negara.
Sebagaimana diketahui, aplikasi WhatsApp tak luput dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk melancarkan aksi penipuan atau dikenal sebagai scam.
Biasanya, mereka menyelipkan tautan alias link berbahaya, tetapi dengan pengantar yang persuasif.
Praktik yang sama juga belakangan terjadi di Brasil dan India. Sejumlah pengguna WhatsApp di negara tersebut diiming-imingi uang, bila mereka bersedia menyantumkan likes atau suka pada video tertentu di YouTube. Modus ini serupa dengan penipuan yang mengatasnamakan Shopee di Indonesia.
Awalnya penipu menghubungi korban melalui WhatsApp, mengaku sebagai perwakilan dari perusahaan marketing global. Kemudian mereka berupaya meyakinkan korban dan mengiming-imingi imbalan sekitar 0,50 dollar AS (Rp 7.480) per satu kali likes video YouTube.
Penipu juga menjanjikan kompensasi yang lebih besar lagi, sampai 60 dollar AS (Rp 898.000) per hari jika korban bisa membubuhkan 5.000 likes.
Kompensasinya bisa naik lagi sampai 420 dollar AS (Rp 6,2 juta) per minggu jika korban bisa menyukai 5.000 video setiap hari dalam seminggu.
Setelah korban tergiur, penipu akan meminta data pribadi dengan dalih untuk memproses transaksi pembayaran kompensasi. Namun kemudian mereka akan beralasan mengalami kendala teknis, meskipun dalam beberapa skenario mereka benar-benar mentransfer sejumlah kecil dana agar dinilai kredibel dan tidak dicurigai.
Selanjutnya, korban diminta untuk menginstal aplikasi tertentu untuk memproses transaksi pembayaran. Nah, aplikasi inilah yang dimanfaatkan penipu untuk memasang malware, sehingga bisa mengakses semua data korban.
Selain meminta instal, mereka juga meminta korban transfer 1 dollar AS (Rp 14.900) untuk kebutuhan verifikasi aplikasi.
Dengan serangkaian tahapan itu, penipu akhirnya mendapatkan data pribadi korban, termasuk rekening bank, kartu kredit, email hingga OTP.
Begitu penipu mendapat akses tersebut, mereka akan menghapus akun WhatsApp-nya dan mengincar korban lainnya.
Di Brasil, beberapa penipu melancarkan aksinya melalui WhatsApp dan Telegram. Mereka mengeklaim bekerja di Amazon dan menyatakan siap menunjukkan screenshot bukti pembayaran untuk meyakinkan korban.
Pada akhirnya skenario serupa seperti diuraikan di atas dijalankan oleh penipu untuk mendapatkan akses ke data pribadi korban, dilansir KompasTekno dari MySmartPrice, Sabtu (28/1/2023).
Mirip modus penipuan di Indonesia
Kasus penipuan yang sama juga terjadi di Indonesia belum lama ini. Para penipu mengatasnamakan dirinya merupakan afiliasi dari marketplace seperti Shopee.
Modus penipuan ini dimulai dari pelaku kejahatan yang mengundang korban secara acak ke sebuah grup WhatsaApp. Selanjutnya, korban akan diinformasikan bahwa grup tersebut dibuat guna merayakan event atau acara tertentu yang sedang diselenggarakan oleh Shopee.
Admin yang berkedok sebagai pengurus Shopee tersebut bakal menjelaskan bahwa grup akan menjadi wadah “bagi-bagi hadiah” kepada seluruh peserta. Hadiah berupa komisi itu bisa didapatkan ketika peserta menjalankan beberapa misi.
Agar korban percaya, tim dari penipu juga mengunggah testimoni yang seolah membenarkan adanya komisi yang bisa didapatkan. Korban yang berminat menjalankan misi lantas diminta untuk mengirimkan data diri termasuk rekening untuk melancarkan transaksi transfer komisi.
Baca Juga: 4 Langkah Hapus Pesan WhatsApp Secara Otomatis, Anti Ribet Sekaligus Hemat Penyimpanan!
Meski awalnya komisi itu benar-benar dikirimkan oleh pelaku penipuan, seiring waktu korban diminta untuk mengisi saldo hingga jutaan rupiah untuk mencairkan komisi yang nilainya lebih besar.
Saldo itulah yang kemudian ditahan oleh pelaku penipuan sehingga menimbulkan kerugian bagi korban.
Contoh kasus penipuan online dengan modus mengundang ke grup WhatsApp secara acak semacam ini bisa Anda simak selengkapnya dalam artikel berjudul "Penipuan Catut Nama Shopee lewat Grup WA Bukan Modus Baru, Hanya Dibuat Lebih Berliku".
Nah, bila Anda mendapati praktik yang sama di WhatsApp atau aplikasi lainnya, Anda perlu waspada. Khususnya untuk tawaran dengan iming-iming uang yang menggiurkan. Anda juga bisa memblokir kontaknya, guna meminimalisasi risiko lebih lanjut.
Artikel ini telah tayang di laman Kompas.com dengan judul: Waspada Penipuan Baru WhatsApp, Dapat Uang dari Like YouTube (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Novita |