Bahkan, saat sang suami sempat melihat beberapa bekas bercak darah di dalam kamar mandi. Tersangka lantas berdalih bahwa dirinya sedang mengalami pendarahan normal sebagai haid, bulanan.
"Kalau kata tetangga mereka. Si suami dia warga Jombang yang memang kerap takut kepada istrinya (istri dominan)," terangnya.
Sedangkan, dalih yang digunakan tersangka kepada para tetangga kosannya yang acap menemuinya saat beraktivitas di luar kosan.
Suhartono menambahkan, tersangka akan berdalih bahwa membesarnya perutnya itu akibat penyakit tumor yang telah diidapnya bertahun-tahun.
"Kalau ditanya tetangga-tetangganya, dia ngaku enggak hamil, tapi tumor. Dengan alasan itu," pungkasnya.
Sementara itu, tersangka MDN mengaku, dirinya membekap saluran pernapasan bayinya dengan telapak tangannya.
Lalu setelah memastikan bayinya telah tewas. Ia lantas menyimpan jasad bayinya itu ke dalam keranjang tumpukan pakaian.
Setelah dua hari disimpan. MDN mengatakan, dirinya seorang diri membuang jasad bayinya itu di lokasi area depan teras sebuah warung.
"Iya di rumah (melahirkan dan bunuh bayinya). Di keranjang pakaian. Selama 2 hari (simpan mayat)," ujar MDN saat diinterogasi oleh Kapolsek Gayungan Kompol Suhartono, dihadapan awak media di Halaman Mapolsek Gayungan.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ibu di Surabaya Bekap Bayinya hingga Tewas, Simpan Jasadnya di Keranjang hingga 2 Hari
(*)
5 Arti Mimpi Pakai Baju Ungu, Simbol Keberuntungan atau Justru Kesialan? Simak Penjelasannya
Source | : | TribunJatim |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |