Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Adzan maghrib menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu ketika bulan Ramadan tiba.
Pasalnya, kumandang adzan maghrib menjadi penanda waktu berbuka puasa bagi umat Islam.
Mengutip Pos-Kupang.com, Rasulullah SAW pun menganjurkan agar menyegerakan waktu berbuka puasa.
Anjuran tersebut ada pada hadis Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih).
Namun, umat Islam perlu mengetahui bahwa ternyata ada tata cara berbuka puasa yang diajarkan Nabi Muhammad.
Melansir Kompas TV, inilah adab dan tata cara berbuka puasa di bulan Ramadan ala Rasulullah SAW.
Membaca doa buka puasa
Setelah mendengarkan kumandang adzan Maghrib, disegerakan berbuka dengan membaca doa berbuka puasa terlebih dahulu.
Ada dua versi doa buka puasa yang sama-sama memiliki dalil yang kuat dan bisa kita amalkan sebagai bagian dari sunah Nabi untuk berdoa sebelum berbuka.
Doa buka puasa yang pertama adalah:
“Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.”
Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Doa pertama ini lazim di masyarakat kita dan berdasarkan sumber dari hadis yang diriwayatkan oleh Sahih Bukhari.
Doa buka puasa yang kedua adalah:
Dari buku Panduan Puasa Ramadan yang diterbitkan oleh Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, berikut adalah bacaan doa buka puasa yang sering dipanjatkan Nabi.
“ Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.”
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Berbuka puasa dengan kurma atau air
Salah satu kebiasaan Nabi Muhammad saat berbuka puasa adalah mengonsumsi kurma.
Ada dua jenis kurma yang digemari Rasulullah yaitu Ruthab atau kurma yang masih basah dan segar, serta tak lama dipetiknya dan kurma kering atau tamr.
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air." (HR. Ahmad, Abu Dawud).
“Apabila seorang dari kalian berbuka puasa, hendaklah dia berbuka dengan kurma. Sesungguhnya, kurma itu adalah (mengandung) berkah. Apabila tidak mendapatkan kurma, maka hendaklah dia berbuka dengan air. Sesungguhnya air itu suci". (HR Abu Daud).
Menunaikan ibadah salat Maghrib
Ketika sudah memasuki waktu Maghrib, Rasulullah selalu menyegerakan dan mengutamakan berbuka puasa terlebih dahulu, kemudian menunaikan salat Maghrib.
Hal itu sesuai dengan penjelasan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu yang menyebutkan bahwa menyegerakan berbuka puasa sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengerjakan salat Maghrib hingga berbuka puasa kendati hanya dengan seteguk air.” (HR. Tirmidzi. Hadits Hasan).
Selain itu, hal ini juga didasarkan oleh hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dengan sanad sahih:
"Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika puasa, ia tidak salat sebelum berbuka dengan makan kurma matang dan air. Jika musim dingin, Rasulullah tidak salat sebelum memakan kurma kering dan air."
Melanjutkan dengan santapan berbuka puasa
Nah, setelah menunaikan ibadah salat Maghrib, umat Islam baru dianjurkan menyantap hidangan berat buka puasa.
Namun, tetap perhatikan asupan, jangan sampai mengganggu ibadah salat tarawih yang dikerjakan setelah salat isya.
(*)
Profil Carmen, Idol Kpop Asal Indonesia yang Bakal Debut di SM Entertainment, Tergabung dalam Member Hearts2hearts
Source | : | Kompas TV,Tribun Kupang |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |