Roy pun mengungkap awal mula ia divonis sakit pembengkakan jantung oleh dokter.
"Jadi pada Februari 2022 aku kena, awalnya aku batuk-batuk, abis rontgen, kelihatan tu jantung gue agak bengkak, akhirnya aku ke rumah sakit divonis ada pembengkakan jantung," papar Roy.
Vonis tak berhenti sampai di situ, dokter juga memprediksi usianya hanya bertahan 2 tahun lagi.
Hal ini lantaran fungsi jantungnya tak lagi maksimal.
"Dokter bilang harus dioperasi, sementara dokter kedua bilang sisa fungsi jantung aku tinggal 15 persen, kalau gak minum obat bisa mati mendadak," terangnya.
Oleh karenanya, ia mau tidak mau harus rutin mengonsumsi obat.
"Jadi ada obat-obat harus diminum, kalau gak berobat terus nanti kematian mendadak," sambungnya.
Roy Kiyoshi turut melakukan ikhtiar lain, yakni melakukan pengobatan alternatif.
"Akhirnya aku berobat minum obat terus, tapi akhirnya aku belakangan ini Desember sampai Januari aku memutuskan untuk berobat ke alternatif chinese itu sekarang yang aku pilih," bebernya.
"Nah buktinya aku baik-baik aja," sahut Roy Kiyoshi.
Sebagai seorang peramal, Roy turut disinggung soal kematiannya.