Tak sampai di situ saja, pelaku lalu menyeret korban ke semak-semak sejauh 2 meter hingga lemas.
"Pelaku yang melihat ada closet di sana, langsung menggunakan itu untuk memukul korban, hingga meninggal dunia," ungkap AKP Shilton, dikutip Grid.ID dari laman Surya.co.id, pada Senin (13/1/2023).
Namun keluarga korban mengungkap adanya kejanggalan dengan alur peristiwa yang dipaparkan oleh pihak kepolisian.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) keluarga Elisa Siti Mulyani, Razid Chaniago.
Razid mengatakan pelaku sempat mendatangi ayah korban pada pagi hari sebelum kejadian untuk dimediasi agar bisa kembali balikan.
"Bapak korban mengatakan akan bertanya dulu pada Elisa kaitan masalah itu (Balikan-red)," kata Razid saat dihubungi TribunBanten.com, Sabtu (10/2/2023).
Pada siang hari, Elisa berangkat kerja ke kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Pandeglang, pukul 14.00 WIB dan pelaku mencoba menghubungi korban tapi tak direspon.
Pelaku diduga menunggu Elisa pulang kerja pukul 22.00 WIB sembari merencanakan aksi pembunuhan tersebut.
"Pelaku tahu jam pulang kerja korban, karena saat pacaran dia pernah menjemput korban," jelas Razid.
Dugaan adanya motif kesengajaan dalam pembunuhan tersebut muncul lantaran apabila pelaku berniat untuk balikan maka tidak akan mengajak korban ke Stadion badak.
Lebih lagi lokasi pembunuhan tersebut hanya berjarak 800 meter dari rumah korban.
Source | : | Surya.co.id,TribunBanten.com |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Novita |