Katak racun emas ini mengeluarkan racun bernama batrachotoxin dari kelenjar di kulitnya. Racun ini berbahaya dan mematikan.
Saat predator menelan hewan beracun, maka racun tersebut akan menyebar ke seluruh tubuh dengan sangat cepat.
Hal ini akan menyebabkan sakit sementara atau bahkan sampai kematian yang tergantung dengan dosis racunnya.
Racun juga tidak hanya dimiliki oleh hewan, melainkan juga dimiliki oleh tumbuhan.
Misalnya, ada beberapa jenis jamur atau beri hutan beracun yang berbahaya jika dikonsumsi.
Ada juga ikan paling beracun di dunia, yaitu ikan buntal. Ikan buntal (Tetraodontidae), nama ilmiahnya diambil dari jenis racun ikan buntal yaitu tetrodotoxin.
Zat tetrodotoxin ini sangat berbahaya bagi ikan lain maupun manusia dan 1.200 kali lebih berbahaya daripada racun sianida.
Beda dengan racun, hewan menyebarkan bisa ke tubuh predator lewat gigitan.
Mengutip Kompas.com, contohnya adalah laba-laba dan ular. Keduanya mengeluarkan racun mereka melalui taring berlubang yang dapat mematikan sistem saraf dan peredaran darah mangsanya.
Beberapa kadal, termasuk komodo raksasa, memiliki air liur yang berbisa. Solenodon, mamalia langka mirip tikus dari Karibia, juga memiliki gigitan berbisa.
Keong laut kerucut menggunakan gigi yang dimodifikasi sebagai tombak berbisa untuk menjerat mangsa kecil, tetapi dapat menyuntikkan racun yang cukup untuk membunuh hewan yang lebih besar.
Denny Cagur Ungkap Kenangan Tak Terlupakan dengan Nurul Qomar: Dia Pelawaknya Para Pelawak
Source | : | Kompas.com,Bobo.grid.id |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |