Terungkap bahwa jaringan itu merekam dengan menggunakan teknologi canggih.
Caranya adalah dengan bersembunyi beberapa ratus meter jauhnya di pegunungan dan mengambil gambar dan video wanita di sumber air panas menggunakan telefoto.
Mereka juga secara diam-diam memotret dan memfilmkan wanita yang sama dalam pakaian sehingga mereka dapat membandingkan foto versi berpakaian dengan gambar telanjang para wanita tersebut.
Tidak hanya itu, para pria bahkan menambahkan subtitle ke video-video ini dan mengadakan pertemuan untuk memutarnya.
Berita penangkapan ini telah mengejutkan komunitas mata air panas negara itu, yang menarik jutaan wisatawan domestik dan internasional setiap tahun.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa berita tersebut akan berdampak buruk pada industri yang bangkit kembali setelah dilanda pandemi.
Berbagi dengan pers, Yutaka Seki, direktur eksekutif Japan Hot Springs Association, mengatakan bahwa masalah ini semakin parah dengan pertumbuhan mendadak pembuat konten di platform jejaring sosial.
Masalah teknologi modern yang diterapkan pada hal-hal buruk juga menjadi penyebab yang sulit dideteksi dan dicegah tepat waktu.
Selain itu, ketua asosiasi pemandian air panas meminta operator untuk menemukan cara untuk membantu wanita merasa lebih nyaman dan aman saat pergi ke pemandian air panas terbuka alih-alih memberlakukan larangan.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul
SINDIKAT Perekam Pemandian Air Panas Ditangkap, 10 Ribu Wanita Tak Sadar Sudah Difoto dan Divideo
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nisrina Khoirunnisa |