Terlihat dari foto yang beredar di media sosial, ketika kedua mempelai masih berdiri di atas panggung, pernikahan masih berlangsung, ibu dan adik laki-laki mempelai wanita tiba-tiba mengambil panci berisi amplop dan membukanya.
Mereka langsung menghitung uang tepat di atas panggung.
Diketahui bahwa pengantin wanita memiliki adik laki-laki yang belum menikah.
Karena upacara yang berat di Tiongkok, pernikahan saudara laki-laki itu harus ditunda karena dia tidak mampu menikahi istrinya.
Oleh karena itu, orang tua pengantin wanita memutuskan untuk menikahi putri mereka terlebih dahulu, kemudian mengambil uang upacara putrinya untuk menggelar pernikahan putranya.
Keluarga pengantin wanita adalah pria yang membenci wanita, semuanya dikhususkan untuk anak laki-laki, dan gagasan bahwa anak perempuan setelah menikah akan menjadi milik keluarga lain.
Pengantin wanita juga terbiasa dengan kehidupan seperti itu, tidak memiliki keluhan, siap menggunakan uang liburannya untuk merawat kakaknya.
Pada hari pernikahan, pengantin wanita menerima banyak upacara dan amplop dari pihak penganti laki-laki itu, yaitu uang untuk membuka pintu kamar pengantin wanita, uang untuk masuk ke dalam mobil, uang untuk turun dari mobil sesuai dengan adat istiadat tradisional.
Semua amplop ini ditempatkan dalam pot besar.
Biasanya, setelah pernikahan selesai, pengantin baru membawa amplop-amplop ini untuk dihitung.
Source | : | Tribunstyle |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |