Suaranya lantas bergetar mengenang ratusan pegawai di Bea Cukai dan Pajak yang meninggal lantaran tetap bekerja meskipun pandemi.
"Kita baru serlesai 3 tahun pandemi dan ini adalah situasi yang tidak mudah. Waktu kita memasuki pandemi dimana banyak jajaran kementrian keuangan yang tetap harus bekerja karena kita paham bahwa peranan dalam keuangan negara tidak bisa absen bahkan justru makin penting dan oleh karena itu lebih dari 130 orang meninggal selama pandemi," tutur Sri Mulyani dengan wajah muram dan air matanya yang menggenang.
"Temen-teman yang di Pajak, Bea Cukai, yang harus tetap melakukan tugasnya kita mendesain policy jadi ini suatu proses yang luar biasa intens," lanjutnya lagi.
Sri Mulyani mengakui adanya rasa kecewa dari masyarakat.
Terlepas dari kasus ini, Sri Mulyani memaparkan deretan prestasi yang juga patut diketahui.
"Secara keseluruhan cukup baik hasil yang dioperoleh bahkan dibandingkan beberapa negara relatif Indonesia bagus perekonomiannya pulih APBN bagus."
"Dan Kemkeu dalam hal ini, dalam berbagai lini, dalam berbagai forum, kita dapat pengakuan adanya suatu reformasi."
"Jadi kejadian ini ya sebetulnya untuk saya pribadi selalu diingatkan untuk memiliki humility kerendahan hati sebagai manusia. Sebagai pejabat kita sering tidak tahu apa yang ada di depan kita," paparnya lagi.
(*)
Penulis | : | Winda Lola Pramuditta |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |