Artinya, semakin tebal material tersebut, akan semakin lama pula mendingin. Maka dari itu, ia mengingatkan supaya masyarakat tidak bermain-main dengan material berbahaya ini.
"Bahkan ada yang sampai setahun itu masih panas di dalamnya. Makanya harus hati-hati terhadap endapan awan panas ini," kata Kristianto.
Selain berbahaya untuk disentuh, kawasan sekitar erupsi juga rawan terhadap munculnya gulungan awan panas baru secara tiba-tiba.
Kristianto menjelaskan bahwa, awan panas yang menggulung ke bawah saat turun, bisa menggosongkan apapun yang dilewati, termasuk bangunan, dan tanaman.
Tak hanya awan panas, ada pula aliran lahar hujan yang tidak kalah berbahayanya.
"Bahaya primernya awan panas, bahaya sekundernya yaitu aliran lahar hujan yang sangat ganas, bisa menyapu seluruh permukaan yang dilewati, termasuk rumah dan jembatan," jelas Koordinator PVMBG ini.
Di samping bahaya temperatur yang tinggi, menghirup debu atau abu material vulkanik juga berbahaya untuk pernapasan, terutama debu yang masih sangat panas.
"Untuk orang-orang yang punya alergi pernapasan, juga akan terganggu dengan unsur belerang yang ada dalam awan panas ini," katanya.
Lewat penjelasan di atas, ada sejumlah bahaya mengintai bila bermain-main dengan material vulkanik yang berbahaya ini.
Kristianto mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat menemukan endapan awan panas, utamanya harus menjauhi area bekas erupsi gunung api.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Erupsi Gunung Merapi Hari Ini, Langit Gelap seperti Malam Hari
(*)
Baim Wong Ditimpa Musibah di Tengah Proses Cerai dengan Paula Verhoeven, Sang Ayah Jatuh Sakit hingga Papa Kiano Minta Doa
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |