Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Urusan jodoh memang tak ada tahu.
Terkadang jodoh bisa datang sendiri atau bahkan dibantu kehadirannya oleh orang terdekat.
Termasuk kisah cinta pasangan PPSU atau Penanganan Prasarana dan Sarana Umum di kantor Kelurahan Kembangan Selatan, Jakarta Barat.
Dilansir Grid.ID dari TribunJakarta.com pada Sabtu (18/3/2023), terkuak bahwa Riadi (30) dan Amel (30) berhasil naik pelaminan karena dijodohkan oleh sang Lurah.
Lurah Kembangan Selatan, Danang Putra saat itu tengah memberikan arahan terkait isu kekerasan yang dilakukan petugas PPSU dari Kelurahan Bangka yang menyiksa kekasihnya sendiri pada 2022.
Saat menanyai siapa anak buahnya yang masih lajang, Riadi dan Amel mengacungkan diri.
"Saat apel PPSU, saya nanya, siapa di sini yang jomblo? Ada beberapa yang malu-malu. Dan akhirnya 2 sejoli PPSU yang jomblo sama-sama angkat tangan," cerita Danang.
Saat itu masih pendekatan, Danang meminta agar keduanya segera menikah.
Baca Juga: Lama Jomblo, Verrell Bramasta Cari Jodoh, Ini Kriterianya!
Lurah itu juga mengambil langkah menjadi mak comblang dengan memberikan kesempatan keduanya untuk jalan berdua.
Danang juga membelikan tiket untuk menonton di bioskop.
"Sebagai orang tua, saya menasehatin mereka untuk segera jadi pasangan. Awalnya mereka malu-malu," ujar Danang.
"Akhirnya saya kasih hiburan, untuk nonton bioskop. Saat itu lagi hits film Pengabdi Setan," sambungnya.
Tak disangkan hubungan Riadi dan Amel pun berlanjut hingga naik ke pelaminan.
Sang Lurah juga diminta menjadi saksi dalam pernikahan yang dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kembangan pada Jumat (17/3/2023) kemarin.
Danang juga memberikan hadiah liburan di hotel dengan harapan agar bawahannya itu segera memperoleh keturunan.
"Saya kasih hadiah buat mereka untuk bulan madu di hotel, biar cepat dapat momongan," ujar Danang.
Sebelumnya sempat heboh juga biro jodoh yang terletak di Blitar sempat heboh di media sosial TikTok.
Melansir Kompas.com, biro jodoh milik Sanusi ini terletak di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar,
Sanusi mematok tarif Rp 100 ribu bagi pria atau wanita yang ingin dicarikan jodoh.
"Seikhlasnya. Tapi biasanya ngasih Rp 300.000 setiap pasangan," ujar Sanusi.
Jika berkenan dicarikan jodoh, Sanusi meminta para kliennya untuk menulis nomor telepon dan meninggalkan foto terbaiknya.
Demi keamanan pula, Sanusi meminta kliennya meninggalkan foto copy KTP.
Kliennya pun bermacam-macam, ada yang berstatus perjaka dan perawan hingga duda dan janda.
"Perempuan yang satunya lagi itu, itu masih perawan umur 38 tahun," ujar Sanusi.
"Dia sekarang masih kerja di Hongkong, tapi sudah waktunya pulang, makanya minta dicarikan jodoh," lanjutnya.
Namun mayoritas kliennya adalah laki-laki, menurut Sanusi perempyan cenderung pemalu.
Biasanya orang tua yang akan datang dan minta putrinya dicarikan jodoh.
"Kalau perempuan, biasanya yang minta tolong ke saya orangtuanya. Minta tolong anaknya dicarikan jodoh," ujar Sanusi.
Jika seseorang tertarik dengan foto yang ditinggalkan kliennya, ia akan meminta orang itu mencatat nomor dan membuat janji temu di rumahnya.
Ia selalu menyarakan pasangan yang ia jodohkan untuk bertemu di rumah Sanusi terlebih dahulu.
"Kalau bisa saat itu juga ya lebih baik. Kalau tidak bisa ya lain waktu," kata Sanusi
"Tapi saya selalu minta mereka bertemu di sini dengan saya saksikan," sambungnya.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nesiana |