"Alhamdulillah saya lepasin seperti kayak gitu, dia yang melaporkan segala macam, hasilnya anak-anak ya seperti itu alhamdulillah," ungkap Eko.
Namun Eko Patrio tak menyangka jika ketiga anaknya memiliki akal yang cerdas.
"Pokoknya bagaimana caranya dia sekolah yang penting bisa baca, berhitung, mengerti orang, ada etika dan sopan santun, itu cukup buat saya,"
"Tapi kalau tiba-tiba dia pintar, bisa kuliah di usia 15 tahun, buat saya itu adalah bonus," ungkapnya.
Mengirim anak-anak ke Singapura sejak usia remaja, Eko dan Viona tak memungkiri bahwa mereka kerap merasa khawatir hingga menangis.
Eko Patrio dan Viona tak bisa menahan rasa khawatir saat mengirim anak mereka kuliah di Singapura sejak usia 15 tahun.
Eko Patrio mengaku jika ia bahkan sampai menangis saat melepas anak-anaknya.
"Kalau masalah takut ya, emaknya tegar. Bapaknya yang nangis mulu. Saya mata bawang,"
"Misal saya lagi makan enak, 'Ini kalau Syawal ada, dia pasti demen nih,' tiba-tiba langsung nangis," bebernya.
Kemudian Eko Patrio juga mengatakan jika Kesedihan semakin dirasakan Eko dan Viona di masa pandemi COVID-19.
Lantaran kala itu, mereka sangat sedih karena melihat kedua anaknya yang kekurangan makan di Singapura.
Mereka juga tidak bisa bertemu selama lebih dari 1 tahun.
"Waktu pandemi saya merasa jauh banget sama anak, cuma bisa video call,"
"Sedangkan anak di sana juga enggak bisa ke mana-mana, makannya juga kurang, yang ada saya sama dia (Viona) itu nangis-nangisan aja," bebernya.
"Nangis mulu gitu tiap kali video call," imbuh Viona.
Lain dengan kedua kakaknya yang menimba ilmu di Singapura, si bungsu Varo masih menikmati perannya sebagai siswa SMA di Indonesia.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul 'Biar Mandiri' Alasan Eko Patrio Beri Anaknya Uang Saku Rp 50 Ribu Sehari, Padahal Tajir Melintir
(*)
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Source | : | Tribunstyle.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ayu Wulansari K |