Para juarafavorit #CantikPreneurship “SPF MencariJagoanLokalCantik” bersama mentor-mentor.
“Saya tidak ekspektasi bisa menjadi juara pertama karena sudah dapat giliran presentasi terakhir dan finalis lainnya banyak sekali yang bagus-bagus. Saya percaya diri ketika juri mengatakan roadmap bisnis saya sudah bagus. Alhamdulillah sekali saya bisa memenangkan program ini,” ujar Eka ketika diwawancarai pada akhir acara.
Dalam assignment-nya, Eka memilih fearless treatment. Ia menerapkan strategi scale-up bisnis dengan target menaikkan omzet, bekerjasama dengan offline store dan e-commerce, serta meningkatkan nilai produk.
“Saya sudah berencana, kalau menang, pendanaan yang didapatakan saya gunakan untuk membeli bahan baku mentah. Selama ini, kami menggunakan bahan setengah jadi sehingga harga pokok produksi (HPP) masih tinggi,” kata Eka.
Ia mengatakan, kayu mentah juga akan menghasilkan produk yang lebih bagus. Kayu mentah juga minim risiko rusak atau menjadi bubuk karena rayap. Jadi, produk lebih aman dan tahan lama.
Menurut Eka, yang sudah sering mengikuti berbagai program inkubasi bisnis sebelumnya, #CantikPreneurship “SPF Mencari Jagoan Lokal Cantik” memberi insight yang berbeda. Begitu banyak masukan dan ilmu yang praktikal diadapatkan dari para mentor. Program ini juga lebih menekankan pada keunikan masing-masing bisnis.
“Ada uniqueness yang bisa kami tonjolkan. Saya presentasi saat awal masuk hanya mengungkapkan kelemahan. Namun, coach Irma sempat mengatakan, aku bisa scale-up. Kemudian, Bu Shandy juga sempat bilang kesuksesan saat ini adalah hasil dari kesulitan di masa lalu. Itu menambah semangat saya,” ujar Eka.
Baca Juga: Supaya Enggak Rugi Ongkir, Begini 5 Tips Mengirim Paket Besar untuk UMKM
Pendapat lain datang dari pemenang juara 2 program ini, Milla Mayfiana. Ia adalah pengusaha UMKM kuliner Kalav Burger. Banting setir dari kariernya sebagai account executive, Milla, didukung suami yang merupakan pencinta kuliner, memutuskan untuk memulai usaha dengan membuka gerai Kalav Burger di pujasera.
Permintaan yang tinggimembuat Milla memutuskanuntukmembukamini bistrodengankonsepalam. Menariknya, mulaidari roti, patty, hinggasaus yang digunakanKalav Burger adalahhome made.
“Bisnis saya bermula dari 2019, tapi pastinya ada pasang surutnya bisnis hingga akhirnya kami punya mini bistro atau burger bar. Usaha saya lokasinya di Bekasi. Modalnya relative besar tapi bisa saya isi lah. Omzet per bulan mini bistroitu di Rp 50 juta sampai Rp 60 juta,” katanya.
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |