"Dari olah TKp dugaan sementara oleh penyidik adalah korban melakukan bunuh diri dengan cara menembak menggunakan tangan kanannya," kata Wahyu dikutip dari Kompas Tv.
Adapun dari olah TKP ini ditemukan sejumlah fakta terkait tewasnya Briptu RF.
"(Saat ditemukan tewas), korban berada di tempat duduk pengemudi dalam kondisi bersandar ke belakang."
"Posisi tangan kanan korban berada di sebelah kanan badan dengan posisi seperti menarik pelatuk, sementara tangan kiri korban memegang handle rem tangan," ujar Wahyu.
Selain itu, juga ditemukan alat bukti seperti amunisi beserta slongsongnya di lokasi perkara.
"Ditemukan lima butir amunisi di dasboard bawah, senjata ditemukan di sebelah kiri badan korban yakni di tempat handle rem dengan slongsong ditemukan di dalam senjata," lanjut Wahyu.
Dalam peristiwa ini, penyidik tak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh Briptu RF.
"Tidak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujar Wahyu.
Respons Kapolda
Atas peristiwa tewasnya Briptu RF, Kapolda Gorontalo Irjen Pol Helmy Santika merasa kehilangan.
"Kami keluarga besar Polda Gorontalo merasa kehilangan karena korban dikenal baik, rajin dan juga pendiam."
"Mohon doanya semoga arwah almarhum diterima oleh Allah dan diampuni segala dosanya, serta keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan. Amin," demikian penjelasan Kapolda Helmy melalui Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu, Sabtu 25 Maret 2023 dikutip dari TribunGorontalo.com.
Disampaikan Wahyu, korban merupakan polisi yang rajin dalam menjalankan tugas.
Belakangan diketahui korban Briptu RF sehari-harinya bertugas sebagai Staf Spripim Polda Gorontalo.
Artikel ini telah tayang di laman TribunJakarta dengan judul: Terkuak Motif Ajudan Kapolda Gorontalo Briptu RF Akhiri Hidup, Teman Perempuan Korban Diperiksa (*)
Bikin Ngakak, Momen Sopir Kebingungan saat Anak Bule Nangis Ditinggal Ibunya di Bus
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Novita |