Surat itu langsung dibalas oleh Alto lewat Twitternya.
Dilanda emosi, Alto terang-terangan menyebut Shane sebagai 'manusia biadab'.
"Dear manusia-manusia biadab. David yang kamu aniaya masih berjuang untuk kembali hidup!
Mengenali dirinya sendiri saja dia tidak mampu, mengenali orang tuanya saja dia tidak mampu, apalagi membaca PERMINTAANMU untuk MENDOAKANMU agar kamu bisa MEMECAHKAN PERKARA penganiayaan biadabmu atas David!
Mintalah doa yang kamu butuhkan ke keluargamu, dan mintalah maaf ke tuhanmu!," tulis Alto di akun Twitter-nya.
Dalam wawancara dengan Kompas.com, Selasa (29/3/2023), pihak keluarga David sudah menutup semua pintu maaf dan damai dengan pelaku.
Ia juga menyebut Shane tak memiliki empati lantaran meminta maaf saat David masih dirawat di ruang ICU.
"Respons kami terhadap surat itu adalah yang pertama adalah tidak ada maaf dan tidak ada kata damai."
"Kedua, surat ini tidak memiliki empati karena dia meminta maaf saat David masih terbaring lemah di ICU," kata Alto.
Saking kesalnya, Alto menyebut Shane tidak waras lantaran meminta doa dari korban penganiayaan yang dilakukannya.
"Di paragraf terakhir surat tersebut, Shane meminta David dan keluarga untuk mendoakannya dalam kasus yang dia hadapi."
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | TribunStyle.com,Kompas.com |
Penulis | : | Mentari Aprelia |
Editor | : | Silmi |